Merayakan Gastronomi Indonesia

Festival “Merayakan Gastronomi Indonesia” bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai penting dalam budaya kuliner Indonesia ke permukaan, khususnya kepada generasi muda, dan menunjukkan relevansinya dengan prinsip-prinsip kehidupan berkelanjutan.

Guna memelihara warisan kuliner Indonesia, "Pusaka Rasa Nusantara" menginisiasi sebuah festival yang dinamakan “Merayakan Gastronomi Indonesia”. Pusaka Rasa Nusantara sendiri adalah sebuah proyek yang dilaksanakan oleh Yayasan Nusa Gastronomi Indonesia,  didukung oleh Pemerintah Amerika Serikat melalui program Ambassadors Fund for Cultural Preservation dari Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta.

Festival tersebut adalah ajang inklusif yang membuka pintu bagi seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta dalam serangkaian aktivitas yang merayakan kekayaan kuliner Nusantara. Acara yang dijadwalkan berlangsung dari tanggal 2 hingga 11 Februari 2024, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta ini  menawarkan sebuah pengalaman interaktif yang mendalam terhadap tradisi gastronomi Indonesia.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa  (FAO), gastronomi kadang disebut sebagai seni makanan, dan bisa juga merujuk pada gaya memasak, atau makanan dan masakan lokal. Sebagai bagian dari sistem pangan yang mempelajari interaksi antara manusia dengan apa yang mereka santap, gastronomi telah ditetapkan sebagai ekspresi budaya yang terkait dengan keanekaragaman hayati dan budaya dunia.

Melangkah lebih jauh, kegiatan terkait dengan gastronomi, (misalnya pertanian, perikanan, persiapan makanan serta penggunaannya) harus dilakukan dengan tidak boros sumber daya alam dan dapat berlanjut ke masa depan tanpa merusak lingkungan atau kesehatan.

Festival “Merayakan Gastronomi Indonesia” bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai penting dalam budaya kuliner Indonesia ke permukaan, khususnya kepada generasi muda, dan menunjukkan relevansinya dengan prinsip-prinsip kehidupan berkelanjutan. Perhatian global kini makin meningkat terhadap konsumsi makanan yang berkelanjutan, seperti konsep farm to table dan locavore, padahal gastronomi Indonesia telah lama menerapkan prinsip-prinsip ini, sehingga sangat relevan dengan perbincangan di tingkat global.

Emily Yasmin Norris, Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia, menekankan kebanggaan bersama terhadap keberagaman budaya dan tradisi kuliner yang menjadi kekuatan pemersatu kedua negara. Inisiatif ini diharapkan dapat mendokumentasikan dan membagikan tradisi kuliner Indonesia kepada generasi mendatang dan komunitas global, sehingga memperkuat kesadaran dan apresiasi terhadap warisan budaya.

Salah satu highlight dari festival ini adalah pembuatan Pop-up Museum yang menampilkan keanekaragaman budaya gastronomi Indonesia, mulai dari makanan khas daerah yang jarang ditemukan, peralatan memasak tradisional, hingga bahan-bahan khas dari seluruh penjuru Indonesia. Ini merupakan hasil dari penelitian mendalam yang dilakukan oleh tim Pusaka Rasa Nusantara.

Meilati Batubara, pemimpin tim Pusaka Rasa Nusantara, mengungkapkan kekhawatirannya atas krisis kepunahan resep dan tradisi kuliner leluhur Indonesia, dan menyerukan pentingnya partisipasi publik dalam pelestariannya. 

Festival juga akan dimeriahkan dengan serangkaian talk show

yang mengangkat tema-tema seperti budaya, lingkungan, hingga kewirausahaan, dengan pembicara dari berbagai latar belakang profesi.

Amanda Katili, Pembina Yayasan Nusa Gastronomi Indonesia, menilai inisiatif ini sebagai momen penting untuk merefleksikan identitas budaya dan warisan kuliner sebagai aset berharga yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi yang akan datang, terutama karena peran besar dalam melindungi Bumi.

Konsumsi produk makanan yang ditanam secara lokal membantu meningkatkan ekonomi suatu daerah, mendukung mata pencaharian para petani, nelayan, dan perimba, serta mengurangi gas rumah kaca penyebab perubahan iklim.

Selain itu, masyarakat yang peduli terhadap makanan lokal dan pasar rakyat dapat membantu melestarikan akar kuliner, seperti tanaman tradisional, resep, dan budaya tempat masakan tersebut berasal. Ini berarti memperhatikan sumber daya yang telah digunakan untuk menghasilkan makanan dan juga membantu menjaga tradisi kuliner agar tetap hidup.

Festival “Merayakan Gastronomi Indonesia” juga menggelar workshop memasak, tempat peserta dapat belajar membuat masakan bersama chef tradisional, menggunakan alat dan teknik memasak klasik. Panitia mendatangkan chef tradisional yang menyiapkan hidangan langsung khas Papua, Buton, Kutai, Samosir, dan Gorontalo. Acara dirancang tidak hanya sebagai media pertukaran pengetahuan kuliner, tetapi juga sebagai cara untuk menikmati proses memasak dalam suasana yang santai dan menyenangkan.

Kegiatan "Merayakan Gastronomi Indonesia" yang acara lengkapnya dapat dilihat pada akun instagram @pusasakarasa, juga diisi dengan pagelaran seperti puisi, stand-up comedy, lukisan, dan instalasi seni yang semua mengambil inspirasi dari tema gastronomi Indonesia, sehingga menambahkan dimensi kreatif dalam apresiasi terhadap kekayaan kuliner Nusantara. 

Kolumnis
Pegiat Harmoni Bumi

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com