United in Science – Bersatu dalam Sains – menyajikan gambaran kondisi genting terkait perubahan iklim dan meningkatnya dampak cuaca ekstrem. Dengan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) sebagai koordinator, analisis ini, meskipun hanya terdiri dari 48 halaman, merupakan hasil kolaborasi dari hampir 20 organisasi terkemuka di dunia.
Laporan tersebut merupakan pembaruan tahunan tentang perkembangan ilmiah dalam memahami perubahan iklim, dampaknya, serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai target iklim global. Sayangnya, kemajuan global masih jauh dari target yang diharapkan. Ada 60% kemungkinan suhu bumi akan naik hingga 3°C pada akhir abad ini jika emisi gas rumah kaca tidak segera diturunkan. Meskipun kebijakan iklim telah menunjukkan beberapa kemajuan—seperti penurunan proyeksi peningkatan emisi dari 16% menjadi 3% pada 2030—upaya mitigasi tetap harus dipercepat.
Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi baru, dan inovasi sosial memberikan peluang besar bagi adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana. Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan pembelajaran mesin (machine learning) dapat mengubah prakiraan cuaca menjadi lebih cepat dan terjangkau. Di sisi lain, satelit canggih serta teknologi virtual reality membuka peluang baru dalam pengelolaan lahan dan sumber daya air, termasuk prediksi banjir, kekeringan, serta aliran air dan degradasi lahan. Tantangan yang tersisa adalah akses terhadap data berkualitas dan penerapan standar yang memadai, terutama di negara-negara berkembang.
Pengamatan bumi berbasis satelit telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, memungkinkan prediksi cuaca dan iklim yang lebih akurat serta pemantauan lingkungan yang lebih efektif. Meski begitu, pengukuran variabel penting seperti iklim laut, aerosol, dan hidrologi masih menghadapi kendala pada daerah terpencil seperti di kutub dan di pegunungan. Keterbatasan akses data global dan standarisasi yang belum optimal juga memperlambat penerapan teknologi ini.
United in Science 2024 menggarisbawahi bahwa perubahan iklim semakin menekan sumber daya air dan lahan, mengancam ketahanan pangan dan air di berbagai negara. Teknologi seperti digital twins dan virtual reality menawarkan solusi berbasis data untuk pengelolaan sumber daya tersebut. Sebagai contoh, digital twins memungkinkan simulasi sistem fisik yang membantu memprediksi dampak perubahan iklim. Kendati inovatif, adopsi teknologi ini tetap terganjal oleh akses data yang terbatas dan kurangnya pendanaan berkelanjutan.
Sistem peringatan dini multi-bahaya (multi hazard early warning systems/MHEWS) memegang peran penting dalam melindungi kehidupan, mata pencaharian, dan lingkungan dari bencana. Data menunjukkan tingkat kematian akibat bencana jauh lebih rendah di negara yang memiliki sistem peringatan dini yang komprehensif. Sayangnya, sekitar 50% negara di dunia belum memiliki sistem peringatan dini yang memadai. Inisiatif peringatan dini untuk semua (early warning for all/EW4All) bertujuan melindungi seluruh penduduk dunia dari cuaca ekstrem melalui sistem peringatan dini yang efektif.
United in Science 2024 mengangkat Indonesia sebagai contoh dengan pengembangan sistem Signature (System for Multi-Generation Weather Model Analysis and Impact Forecast) atau Sistem Analisis Model Cuaca Multigenerasi dan Prakiraan Dampak.
Hasil kerja sama antara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini membantu memperkirakan bagaimana kondisi cuaca tertentu, seperti hujan lebat atau angin kencang, dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari dan memungkinkan tindakan mitigasi bencana yang lebih tepat sasaran.
Dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana, pendekatan transdisiplin menjadi krusial. Kolaborasi antara ilmuwan, pembuat kebijakan, dan komunitas lokal dapat memperdalam pemahaman tentang dampak perubahan iklim, sekaligus menciptakan solusi yang inklusif dan relevan dengan kebutuhan di lapangan.
Secara keseluruhan, United in Science 2024 memberikan wawasan yang sangat jelas tentang krisis iklim saat ini, serta potensi teknologi dan inovasi untuk mempercepat adaptasi dan mitigasi. Tindakan segera dan ambisius dari seluruh pemangku kepentingan global sangat diperlukan agar dunia bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, adil, dan tangguh.