Utusan Khusus Presiden untuk Kerja Sama Internasional Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengungkapkan keyakinannya Jakarta Masih akan menjadi Ibu Kota. Sedangkan Nusantara kemungkinan hanya akan menjadi kota tertentu, setidaknya dalam beberapa tahun mendatang.
"Suka nggak suka, mau nggak mau, memang Jakarta masih akan tetap jadi ibu kota. Kemudian secara berangsur mungkin kita lihat kecepatannya seperti apa, Nusantara mungkin akan menjadi kota tertentu," katanya.
Saat berbicara dalam konferensi pers di Kantor Utusan Khusus Presiden, Jakarta, Jumat 11 Oktober 2024, Bambang mengaku pihaknya baru menerima rekomendasi strategi perencanaan dan pembangunan IKN dari Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI).
Bambang menjelaskan ada usulan pemindahan ibu kota dengan konsep Twin Cities, yakni kota yang menjalankan fungsi hampir bersamaan. Ide tersebut menurut Bambang sangat menarik untuk perpindahan ibu kota Indonesia, meskipun tidak bisa dilakukan dengan cepat.
"Pada kurun waktu hingga lima tahun ke depan tentu akan terjadi satu perkembangan yang gradual, nggak ujuk-ujuk boyongan. Saya kira nggak, saya kira akan ada gradual yang terjadi," tutur Bambang.
Mantan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ini menyebut ada beberapa negara yang menetapkan konsep Twin Cities, seperti Korea Selatan yang beribu kota Seoul dan Senjong. Begitu pula dengan Malaysia yang mempunyai dua ibu kota, Kuala Lumpur dan Putrajaya.
"Jadi ini sangat dimungkinkan prinsip di sini, tergantung skenarionya lima tahun ke depan kota ini mau diapakan," ungkap Bambang.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara soal kelanjutan pembangunan IKN. Jokowi menyebut hal itu tergantung kebijakan pemerintah selanjutnya pimpinan Prabowo Subianto.
Saat berbicara di IKN di Kalimantan Timur, Minggu 6 Oktober 2024, Jokowi mengatakan keputusan presiden (Keppres) pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN akan diteken oleh Prabowo Subianto yang akan dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024.
"Ya mestinya gitu, presiden yang baru, Pak Prabowo," kata Jokowi.