Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenakar), Immanuel Ebenezer mengungkapkan kemarahannya lantaran kegiatan Job Fair yang kerap diadakan beberapa waktu terakhir disebut hanya formalitas belaka. Pria yang biasa disapa Noel ini menyebut pernyataan tersebut tidak bertanggung jawab dan merusak semangat para pencari kerja.
Saat memberikan keterangan yang dikutip dari media sosial pada Sabtu 31 Juni 2025, Noel meminta oknum HRD yang membuat pernyataan itu dipecat lantaran membuat kegaduhan.
“Orang seperti itu tidak bertanggung jawab. Harusnya dipecat saja. Jangan bikin gaduh dan menurunkan semangat pencari kerja,” katanya.
Noel mengatakan pernyataan yang menyebut job fair hanya formalitas adalah kebohongan publik. Ketua Umum relawan Jokowi Mania atau Joman ini pun mendorong dilakukan investigasi, siapa oknum HRD yang membuat pernyataan itu dan di perusahaan mana ia bekerja.
“Saya minta HRD-nya untuk segera dipecat. Itu pernyataannya kurang ajar. Jangan bikin job fair kalau begitu. Saya mau tahu nama perusahaannya, siapa HRD-nya,” ujar Noel.
Sebelumnya di media sosial beredar pernyataan seseorang yang mengaku sebagai Human Resources Department (HRD) sebuah perusahaan. Dalam pernyataannya, orang itu menyebut job fair hanyalah formalitas belaka.
Dalam pengakuannya, orang tersebut menyatakan 90 persen perusahaan yang mengikuti job fair tidak benar-benar sedangkan mencari atau membutuhkan karyawan baru. Keikutsertaan perusahaan di job fair lebih karena paksaan dari instasi pemerintah.
"Buat teman-teman ini hanya info bukan nakutin or jatuhin mental kalian, aku salah satu staf HRD dan 90 persen seperti ini hanya formalitas karena perusahaan dipaksa oleh pemerintah untuk mengikuti kegiatan ini padahal kita nggak lagi cari pekerja," ujarnya.
Orang tersebut mengaku sakit hati dengan paksaan yang diterima. Namun perusahaan tidak bisa menolak dan memilih tetap ikut menjadi peserta job fair demi mengindari denda dari pemerintah.
"Lihat begini sebenarnya sakit hati, kasihan campur aduk tapi pihak perusahaan tidak bisa berbuat apa-apa daripada harus bayar denda," ujarnya dalam unggahan yang dikutip pada Sabtu 30 Mei 2025.
Kepada para pencari kerja, orang tersebut menyarankan mencari melalui aplikasi JobStreet atau sejenisnya dan tidak bergantung pada acara job fair.
"Saran saja kalau ingin cari loker paling akurat itu di Jobstreet atau aplikasi sejenis," tulisnya.
Selain itu, ia juga menyarankan para pencari kerja memperluas relasi. Pasalnya banyak perusahaan yang menerima karyawan lantaran mendapat rekomendasi. Terlebih jika skil atau kemampuan yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
"Tambah relasi juga karena banyak perusahaan menanyakan rekomendasi pada karyawannya dan pelamar rekomendasi tersebut persentase diterimanya 70 persen kalau emang skill-nya sesuai dengan harapan perusahaan. Jadi tetap semangat ya buat yang cari kerja," tambahnya.
Sebelumnya job fair yang diselenggarakan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat berakhir ricuh.
Sekitar 25.000 pencari kerja memadati arena job fair dengan tajuk Bekasi Pasti Kerja 2025 di President University, Jababeka Convention Center, pada Selasa, 27 Mei 2025. Padahal jumlah lowongan kerja yang disediakan hanya untuk 2.500 lowongan dari 64 perusahaan.
Dilaporkan setidaknya 37 orang mengalami luka-luka akibat terinjak-injak dan terjatuh. Sebagian juga mengalami sesak nafas hingga pingsan lantaran berdesakan dan saling dorong.