Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta akhirnya merealisasikan program nyamuk Wolbachia guna menekan angka penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Semula direncanakan pelepasan telur nyamuk Wolbachia akan dilaksanakan ada 27 September 2024. Namun diputuskan pelepasan dilaksanakan pada Jumat 4 Oktober 2024. Sebagai pilot project, Dinkes DKI Jakarta memilih RW 07, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
Kepala Dinkes DKI Ani Ruspitawati mengatakan dipilihnya RW 07 Kembangan Utara karena 70 persen warga menerima dan bersedia lingkungannya dijadikan lokasi pelepasan telur nyamuk Wolbachia.
"Tahap pelaksanaan, mulai dengan ada MoU, antara kemenkes dengan walikota Jakbar, pada 4 Oktober, yang kemudian diikuti dengan rilis pertama di wilayah Kembangan, rencananya dilakukan di RW 7 Kecamatan Kembangan, Jakbar," katanya.
Saat memberikan keterangan kepada awak media, Rabu 25 September 2024, Ani menerangkan Dinkes DKI menyediakan 1.474 ember berisi telur nyamuk Wolbachia untuk disebar ke sejumlah RW. Menurutnya sudah ada 800 warga yang siap menjadi orang tua asuh (OTA). Nantinya OTA akan memantau dan menjaga telur nyamuk Wolbachia sampai menetas.
Meski sudah ada program nyamuk Wolbachia, Ani memastikan program penangangan DBD lainnya tetap dilaksanakan, seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN) hingga anjuran 3M yakni menguras, menutup, dan mengubur. Berbagai program tersebut akan tetap dilaksanakan guna menekan penularan DBD di Jakarta yang pada 2024 mencapai lebih dari 12 ribu kasus.
Sementara itu Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada dr Riris Andono Ahmad, MPH, menjelaskan jumlah telur nyamuk berwolbachia dalam satu ember umumnya bervariasi.
"Kan sempat ada yang bilang jutaan. Tapi sebetulnya satu ember hanya ada 150 sampai 500 telur. Umumnya yang kita gunakan saat ini sekitar 350 telur dalam satu ember, kemungkinan keberhasilan menetasnya hanya 80 persen dari total telur," ujarnya.
Saat berbicara dalam kesempatan yang sama Riris menyatakan kemungkinan hanya ada enam nyamuk Wolbachia di setiap meter persegi. Itulah sebabnya dibutuhkan sekitar enam bulan untuk memenuhi tren populasi nyamuk Wolbachia hingga mencapai 60 persen dari jumlah nyamuk di suatu wilayah.
"Kelebihan dari wolbachia ini, dia hanya perlu satu kali intervensi dalam jangka waktu panjang. Setelah terbentuk 60 persen populasi, ini seperti terjadi herd immunity dari vaksin. Kalau vaksin dia kan perlu penguatan imunitas berulang, diberikan kembali setelah beberapa bulan, wolbachia dia bertahan," ujar Riris.