Gangguan Kesehatan di Awal Ramadhan yang Perlu Diwaspadai

Ada beberapa gangguan kesehatan pun acapkali kambuh saat mengawali ibadah puasa Ramadhan. Bagaimana mengatasinya?

Foto: Shutterstock

Saat memasuki bulan Ramadhan dan melaksanakan ibadah puasa, ada berbagai kegiatan yang berubah, terutama soal makan. Seringkali perubahan tersebut menjadikan beberapa orang merasa tidak nyaman lantaran harus tidak makan dan minum di siang hari. Kebiasan seperti sarapan atau minum kopi dipagi hari tidak bisa dilakukan. Hal yang sama dengan jadwal makan siang yang harus dihilangkang untuk sementara waktu.

Selama satu bulan penuh umat Islam diwajibkan berpuasa, tidak makan dan minum di siang hari. Meski banyak ahli kesehatan mengatakan puasa mempunya manfaat yang sangat besar bagi kesehatan namun tetap saja beberapa orang menderita berbagai keluhan. Terutama bagi mereka yang tidak terbiasa berpuasa. Sebagian orang merasa ‘kaget’ saat hari-hari pertama berpuasa.

Akibatnya, beberapa gangguan kesehatan pun acapkali kambuh saat mengawali ibadah puasa Ramadhan. Memang bukan tergolong penyakit berat, tapi tetap saja menimbulkan kondisi yang kurang nyaman.

Tahukah Anda, apa saja penyakit yang sering muncul dihari-hari pertama berpuasa?

Kondisi pertama yang seringkali muncul adalah bau mulut tidak sedap. Hal ini lazim terjadi lantaran selama berpuasa sekitar 12 hingga 14 jam mulut tidak bekerja mengunyah makanan dan menelan cairan. Akibatnya jumlah air liur dalam mulut pun banyak berkurang. Mulut pun jadi terasa kering. Hal ini menyebabkan sel-sel mati dan sisa makanan dalam mulut mengeluarkan bau tidak sedap.

Untuk mengatasinya biasakan menyikat gigi setelah makan sahur dan berbuka puasa. Selain itu hindari makan makanan yang bisa memicu bau mulut tidak sedap seperti bawang, jengkol, petai, makanan pedas.

Gangguan kesehatan kedua yang sering muncul saat berpuasa adalah asam lambung. Gejalanya adalah perut terasa mulas dan mual. Hal ini terjadi karena kondisi perut yang kosong selama menjalankan puasa. Hal ini bisa diperparah jika kita makan terlalu banyak saat berbuka. Selain itu tidak makan sahur dan langsung tidur setelah sahur juga memicu munculnya penyakit asam lambung.

Untuk mengatasinya, sebaiknya hindari makanan asam dan pedas saat sahur dan buka puasa. Hindari pula langsung makan dalam jumlah banyak saat berbuka. Makanlah sedikit demi sedikit untuk memberikan kesempatan perut beradaptasi setelah kosong seharian.

Saat berpuasa seseorang juga kerap mengalami sakit kepala. Penyebabnya bisa jadi berbeda-beda. Namun biasanya kondisi ini disebabkan dehidrasi, kelelahan, dan kurang tidur.

Selama berpuasa, tekanan darah turun lantaran tubuh tidak mendapatkan pasokan gula dari makanan. Akibatnya, tubuh menggunakan cadangan gula sebagai energi agar tidak lemas saat puasa. Namun, pada saat yang bersamaan, otak juga kekurangan nutrisi sehingga memicu sakit kepala saat puasa.

Sesorang dipastikan kekurangan cairan atau dehidrasi saat berpuasa. Hal ini karena tubuh tidak mendapat asupan cairan dalam waktu yang cukup lama, sekitar 12 hingga 14 jam. Dehidrasi akan menjadi lebih para jika selama berpuasa seseorang melakukan aktivitas yang padat, terutama di luar ruangan.

Untuk mengatasinya, perbanyak minum air putih saat sahur. Sebaiknya hindari makanan asin dan pedas saat sahur. Pasalnya hal ini dapat mempercepat tubuh mengalami dehidrasi.

Diare adalah gangguan kesehatan yang juga sering muncul tatkala seseorang berpuasa. Terlebih, kebanyakan orang Indonesia menyukai makanan pedas. Makan sahur dan berbuka dengan makanan pedas cenderung memicu penyakit diare. Hal ini diperparah jika makanan yang dimakan kurang terjaga kebersihannya.

Oleh karena itu berhati-hatilah saat makan makanan, terutama jika terpaksa harus berbuka puasa dengan membeli makanan atau minuman di pinggir jalan. Pastikan makanan atau minuman yang dibeli dalam keadaan tertutup dan terhindar dari lalat dan debu.

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com