PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mulai menerapkan penggunaan meteran listrik atau Kwh meter baru di rumah-rumah pelanggan. Nantinya meteran listrik konvensional akan diganti Smart Meter dengan sistem Advanced Metering Infrastructure (AMI) di rumah masyarakat.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan seperti dikutip dari liputan6, Rabu 19 Juli 2023, mengatakan penggantian Kwh meter dari konvensional ke sistem AMI sebagai bentuk transformasi digital untuk layanan kelistrikan.
Pada tahun ini, untuk wilayah kerja PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, proses penggantian dimulai dari kawasan Teluk Gong, Jakarta Utara. Wilayah tersebut merupakan pelanggan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bandengan.
"Meter AMI ini merupakan salah satu transformasi digital yang dilakukan PLN, semata-mata bertujuan untuk meningkatkan pelayanan PLN kepada masyarakat," ujar Doddy.
Saat berbicara Senin 19 Juni 2023, Doddy menerangkan keunggulan sistem AMI dibanding meteran konvensional adalah penggunaan energi listrik pelanggan dapat diketahui PLN dari jarak jauh. Sistem komunikasi digital ini membuat hasil baca meter menjadi lebih akurat.
Namun Doddy memastikan pembacaan Kwh meter dengan sistem AMI dilakukan dengan lebih menjaga privasi pelanggan. Berbeda dengan pembacaan sistem konvensional secara manual dengan mendatangi rumah pelanggan satu per satu.
Doddy menambahkan Smart Meter AMI mendukung komunikasi dua arah antara PLN dan pelanggan berbasis Internet of Things (IoT) yang bisa mengukur secara real time. Sistem AMI sejatinya telah dikembangkan sejak 2017. Namun implementasinya baru dilakukan pada 2023.
Manager PLN UP3 Bandengan, Rory Aditya mengatakan ada 175 ribu pelanggan PLN UID Jakarta Raya yang kWh meter konvensionalnya akan diganti dengan Smart Meter AMI. Jumlah tersebut meliputi pepanggan di wilayah Gunung Sahari, Kapuk, dan Kota.
Rory memastikan proses penggantian dilaksanakan secara gratis. Artinya pelanggan tidak dikenakan biaya apa pun.
“Penggantian kWh meter AMI ini gratis tanpa biaya apapun dan dilakukan secara bertahap untuk pelanggan pascabayar. Untuk wilayah Jakarta, tahun 2023 ini 175 ribu pelanggan yang akan diganti kWh meternya berada di wilayah Gunung Sahari, Kapuk, dan Kota,” ungkap Rory.
Selain akurat dan privasi yang lebih terjaga, keunggulan lain Smart Meter AMI adalah monitoring pemakaian energi listrik oleh pelanggan dapat dilakukan secara real time. PLN juga dapat lakukan deteksi dini pemadaman dan gangguan sehingga lebih cepat teratasi. Smart Meter AMI bisa terintegrasi dengan layanan PLN lainnya melalui PLN Mobile.
Rory menambahkan bahwa PLN telah menyediakan 296 personel untuk melakukan penggantian Smart Meter AMI, yang dilakukan bertahap mulai hari ini, dan ditargetkan selesai pada November 2023.