Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan bakal menjadi oposisi dan menolak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. PDIP pun memastikan tidak akan tergiur jabatan menteri yang mungkin ditawarkan pasangan calon (paslon) nomor urut 02 itu.
Penegasan itu disampaikan Ketua DPP PDIP Sukur Nababan saat memberikan keterangan Jumat 22 Maret 2024. Sukur mengatakan PDIP punya pengalaman menjadi oposisi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Itulah sebabnya Sukur juga memastikan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu bakal konsisten menjadi oposisi selama 5 tahun ke depan.
"PDI Perjuangan biasanya tidak mencla-mencle ya. Kita ingat di zaman Pak SBY seperti apa. Itu tidak akan pernah. Kami tidak akan tergiur oleh kekuasaan jabatan menteri," kata Sukur.
Anggota Komisi V DPR RI ini tidak baik jika semua partai bergabung dengan pemerintah. Harus ada kelompok lain yang berada di luar pemerintah dan menjadi penyeimbang. Tanpa adanya pihak penyeimbang, perjalanan bangsa ke depan bisa rusak.
"Kalau semua nanti ngeblok kepada pemerintahan yang sedang berjalan kan ini imbalance kan, bangsa ini akan jadi rusak ke depan," ujarnya.
Sukur kembali menegaskan sikap PDIP yang akan teguh menjadi oposisi tak peduli jika nantinya ada partai yang berubah sikap, dari semula di luar menjadi masuk dan bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah.
Sebelumnya pernyataan serupa disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto yang memastikan partainya bakal menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai jawaban atas ajakan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka kepada PDIP untuk masuk dalam pemerintahan mendatang.
Saat berbicara di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara Nomor 19, Gondangdia, Menteng Jakarta Pusat, Kamis 21 Maret 2024, Hasto menyebut ajakan berangkulan yang disampaikan Gibran adalah rangkulan kekuasaan. PDIP menurut Hasto lebih memilih berangkulan dengan rakyat ketimbang dengan penguasa.
"Itu rangkulan kekuasaan. Kami memilih rangkulan rakyat," kata Hasto.



