Pemprov Jakarta bakal membuat aturan yang memperketat pembelian Liquefied Petroleum Gas atau LPG 3 kilogram (kg). Nantinya warga luar Jakarta tidak bisa lagi membeli LPG 3 kg.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) Jakarta Hari Nugroho mengatakan pihaknya bakal membuat Quick Response (QR) Code bagi warga yang ingin membeli LPG 3 kg atau Gas Melon. Dari QR Code itulah nantinya bisa diketahui pembeli adalah warga Jakarta atau bukan.
Saat memberikan keterangan di Gedung DPRD Jakarta, Senin 10 Februari 2025, Hari menjelaskan pelarangan warga luar kota membeli LPG 3 kg agar subsidi yang digulirkan di Jakarta bisa tepat sasaran.
"QR code ini nantinya dibuat agar subsidi di Jakarta tepat sasaran. Oleh karena itu, QR code ini berfungsi agar subsidi itu hanya diperuntukkan bagi warga Jakarta. Begitu sudah kita atur berapa pengguna elpiji yang di Jakarta, siapa yang berhak terima, database-nya kita lengkap, nah nanti Dinas Perdagangan mau dibikin kayak QRIS," katanya.
Hari menerangkan, subsidi yang tepat sasaran bisa menunjukkan jumlah pengguna LPG 3 kg di Jakarta secara pasti. Nantinya, data itu menjadi kajian guna menghindari kelangkaan gas di Jakarta.
Selama ini yang terjadi, pedagang di pangkalan gas hanya mengecek apakah pembeli itu membawa KTP atau tidak. Namun tidak diperiksa apakah mereka KTP DKI atau bukan. stehingga banyak warga daerah lain yang datang ke Jakarta untuk membeli gas bersubsidi.
"Begitu di-tap nanti, lho kok KTP-nya bukan DKI. Nah, berarti ketahuan. Selama ini pangkalan (mengecek) KTP ada, (ya sudah) jual, jual, jual. Mau KTP dari mana, saya nggak ngerti kan. Nah sekarang alokasi DKI ya orang DKI yang nerima," ujar Hari.
Mantan Kepala Dinas Bina Marga Jakarta ini menambahkan nantinya juga akan diatur agar hanya orang berpenghasilan rendah yang berhak membeli Gas Melon
"Siapa (warga ber-KTP) DKI ya? Orang miskin, orang miskin itu siapa? Ya rumah tangga yang desil 1, desil 2, sampai berapa tadi itu. Jangan sampai saya beli melon, boleh. Itu kan nggak boleh. Kita (warga mampu) sudah 12 kilo atau yang jaringan gas," imbuh Hari.