Pemuda: Penjaga Masa Depan Bumi

Melalui inovasi, pendidikan, dan tindakan nyata, pemuda dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam, mencegah kerusakan lingkungan, dan memastikan bumi tetap layak huni untuk generasi mendatang.

Ilustrasi: Muid/ GBN.top

Jika para pemuda yang pada Minggu 28 Oktober 1928 mengumandangkan Sumpah Pemuda itu hidup di zaman sekarang, kira-kira apa sumpah mereka?  Mungkin akan terkait dengan bayangan tentang Indonesia beberapa dekade mendatang: permukaan laut yang naik mengancam kota-kota pesisir, hutan yang menyusut, cuaca yang semakin ekstrem maupun kekeringan yang kerap melanda.  

Seperti generasi muda di tahun 1928 yang memimpin jalan menuju kemerdekaan, generasi muda Indonesia saat ini perlu memimpin jalan menuju masa depan yang lebih hijau dan adil.  

Baru-baru ini, sebuah survei berjudul “Climate Change in the Indonesian Mind” yang dilaksanakan oleh “Yale Program on Climate Change Communication” bersama para mitranya menyimpulkan, bahwa tingkat literasi dasar mengenai perubahan iklim masih sangat rendah. Meskipun demikian, banyak yang menyadari bahwa pola cuaca lokal sedang berubah. Namun, mereka tidak memiliki konsep perubahan iklim untuk memahami mengapa perubahan ini terjadi.  

Meskipun kesadaran akan perubahan iklim dan kepercayaan terhadap kolaborasi iklim semakin meningkat, survei di atas menunjukkan bahwa jumlah responden yang berpartisipasi dalam tindakan nyata untuk menyikapi krisis iklim masih sangat rendah. Hanya di bawah 20 persen responden yang telah berpartisipasi dalam kegiatan seperti menyumbang atau menjadi sukarelawan untuk kelompok lingkungan hidup, memberikan semangat kepada masyarakat melalui media sosial, bergabung dalam unjuk rasa, atau menandatangani petisi online.  

Sebagai generasi yang akan mewarisi bumi ini, pemuda memegang kunci masa depan berkelanjutan yang perlu menggabungkan semangat nasionalisme dengan kepedulian lingkungan, sehingga membuktikan bahwa cinta tanah air juga berarti cinta pada bumi dan alamnya.  

Mengapa generasi muda perlu terlibat dalam menjaga bumi?

Situs web PBB untuk Asia Pasifik menjelaskan bahwa tindakan untuk menyikapi masalah lingkungan global seperti aksi iklim memerlukan inovasi dan pendekatan baru. Selain itu, kebutuhan akan percepatan aksi iklim merupakan hal yang paling mendesak terutama di Asia dan Pasifik.  

Kaum muda mempunyai posisi unik untuk berkontribusi karena energi, kreativitas, dan semangat mereka merupakan kekuatan untuk bertindak, dan kaum muda juga cenderung memandang perubahan iklim sebagai isu yang mendesak.  

Signifikansi numerik generasi muda dapat memperbesar dampaknya, karena lebih dari separuh generasi muda global berasal dari Asia dan Pasifik dan anak-anak serta remaja berjumlah sekitar 1,7 miliar orang di wilayah tersebut.

Di Indonesia, Badan Pusat Statistik menampilkan data perkiraan jumlah pemuda, yakni  penduduk dengan usia 16 – 30 tahun, sebesar 65,82 juta jiwa atau hampir seperempat dari total penduduk Indonesia.  

Krisis iklim adalah krisis hak, dan anak-anak serta remaja—yang paling sedikit berkontribusi terhadap krisis ini - mengalami dampak terburuknya. Oleh karena itu, penting bagi kaum muda memainkan peran yang lebih aktif dalam tindakan yang akan menentukan masa depan mereka.  

Ada beberapa peran yang dapat dijalankan pemuda dalam menjaga bumi ini. Pertama, sebagai inovator keberlanjutan, baik itu menciptakan teknologi yang mendukung energi bersih, mengembangkan metode pertanian berkelanjutan, atau merancang produk ramah lingkungan. Kedua, sebagai pemimpin gerakan yang menuntut kebijakan yang lebih hijau dan adil, dengan mengorganisir komunitas, memimpin diskusi, dan menantang status quo. Ketiga, sebagai pendidik lingkungan, baik di ruang-ruang kelas, kampus, atau komunitas, dengan membagikan pengetahuan tentang keberlanjutan, mengajarkan pentingnya menjaga alam, dan menginspirasi generasi berikutnya.  

Generasi muda kini, hidup di era yang berbeda dengan pemuda di era 1928. Permasalahan yang dihadapi pun semakin kompleks, namun semangat Sumpah Pemuda tetap relevan untuk menginspirasi pemuda masa kini. Spirit persatuan dan tanggung jawab terhadap tanah air dapat ditransformasikan menjadi tanggung jawab terhadap bumi.

Melalui inovasi, pendidikan, dan tindakan nyata, pemuda dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam, mencegah kerusakan lingkungan, dan memastikan bumi tetap layak huni untuk generasi mendatang.

Kolumnis
Pegiat Harmoni Bumi

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com