Jurnalis senior Najwa Shihab membantah kabar dirinya bakal masuk kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto. Najwa menegaskan kabar dirinya bakal menjadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) menggantikan Hasan Nasbi tidak benar.
Saat memberikan keterangan yang dikutip pada Selasa 8 April 2025, Najwa menyatakan lebih memilih fokus menjadi jurnalis dan memperkuat media yang didirikannya, Narasi TV.
“Tidak. Informasi itu tidak betul. Saya jurnalis dan akan terus fokus menguatkan media saya, Narasi,” kata Najwa.
Kabar masuknya mantan jurnalis Metro TV itu ke kabinet menyeruak menyusul pernyataan Kapala PCO Hasan Nasbi soal teror kepala babi yang diterima redaksi Tempo. Hasan meminta kasus tersebut tidak usah dibesar-besarkan dan jangan dikaitkan dengan pemerintah.
Bahkan saat berbicara kepada awak media di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat 21 Maret 2025, Hasan menyarankan kepala babi yang diterima Tempo dimasak saja.
“Sudah dimasak saja,” ujarnya.
Akibat pernyataan itu Hasan pun panen kecaman. Juru bicara Tim Kampanye Prabowo-Gibran di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dinilai tidak memiliki empati dan melanggar kebebasan pers. Sebagai pejabat negara, Hasan dianggap tidak pantas mengucapkan kalimat itu.
Belakangan, pendiri Partai Gerindra Rahmat Harahap meminta Presiden Prabowo Subianto mencopot Hasan Nasbi dari jabatan Kepala PCO. Rahmat menilai Hasan telah melakukan blunder. Padahal semestinya Kepala PCO bersikap humanis dan empati atas ancaman atau intimidasi kepada pers.
Saat memberikan keterangan, Rabu 2 April 2025, Rahmat menyarankan Kepala PCO diisi sosok yang memiliki empati dan kompeten dalam berkomunikasi. Pasalnya Kepala PCO berbicara mewakili Prasiden RI.
“Saya menyarankan agar kepala PCO dirombak dan diisi sosok yang memiliki empati dan kompeten karena mewakili Presiden untuk berkomunikasi ke publik. Kepala PCO seharusnya menjadi sahabat bagi semua insan pers,” kata Rahmat.
Dalam kesempatan berbeda Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyatakan Presiden Prabowo telah meminta anak buahnya memperbaiki komunikasi publik dan media. Jangan sampai rakyat mendapatkan opini dan narasi yang tidak benar.
“Presiden meminta untuk memperbaiki komunikasi. Komunikasi harus disampaikan. Jangan sampai rakyat digiring oleh opini-opini dan narasi-narasi yang enggak benar gitu loh," kata Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta Pusat, Senin, 24 Maret 2025.