Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar turut bersuara soal hasil survei yang sering diumumkan beberapa lembaga. Pria yang biasa disapa Cak Imin ini menyebut hasil survei bisa dipesan. Itulah sebabnya hasilnya sering berbeda-beda tergantung siapa yang memesan.
Saat berbicara melalui cuitan di akun twitternya, @cakiminow, Kamis 8 Juni 2023 Cak Imin menjelaskan hal yang paling menentukan adalah pertanyaan yang disampaikan petugas survei kepada responden.
"Kenapa hasil survei selalu berbeda-beda? Jawabannya tergantung dari sisi mana pertanyaan yang disampaikan ke responden. Apa bisa pesan hasilnya ? Ya pasti bisa, tergantung perspektif pertanyaannya," kata Cak Imin.
Wakil Ketua DPR RI ini pun menyinggung soal integritas dan moralitas masing-masing lembaga yang menurutnya berpengaruh pada hasil survei.
"Itu pun juga masih tergantung 1 hal lagi; moralitas dan integritas lembaga surveinya. Gitu aja kok ribut!" ujar Cak Imin.
Pendapat serupa disampaikan politisi Partai Demokrat, Benny K Harman. Menurutnya lembaga survei saat ini banyak yang dipesan untuk menjegal pencapresan Anies Baswedan.
Itulah sebabnya saat berbicara melalui cuitan di akun twitternya @BennyHarmanID, Senin 5 Juni 2023, anggota Komisi II DPR RI ini menyangsikan hasil survei yang banyak beredar di berbagai media.
Benny menambahkan bukan hanya lembaga survei, pengamat dan intelektual pun juga bisa dipesan. Mereka dibayar untuk memberi komentar seperti kemauan penguasa.
"Survei pun dibayar untuk membenarkan skenario penguasa, skenario untuk mengalahkan Anies dengan berbagai cara. Pengamat dan intelektual juga diberi upah agar memberi komentar yang sejalan dengan kehendak penguasa," ucap Benny.
Sebelumnya, pengamat politik Rocky Gerung juga menyoroti kiprah lembaga survei. Rocky menilai lembaga survei saat ini sering membuat survei tipu-tipu.
Namun tudingan tersebut langsung dibantah Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi. Melalui cuitan di akun twitternya @BurhanMuhtadi, Rabu 7 Juni 2023, Burhanuddin menyebut tidak mungkin partai dan lembaga internasional memintamya melakukan survei jika semua hanya tipu-tipu.
"Kalau lembaga-lembaga survei itu tipu-tipu seperti kata Rocky, tidak mungkin partai-partai, lembaga-lembaga internasional, dan lain-lain meminta survei ke kami," kata Burhanuddin.