PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mulai mengaplikasikan penggunaan Smart Meter Advance Metering Infrastructure (AMI). Alat tersebut menggantikan penggunaan meteran listrik atau Kwh meter konvensional yang selama digunakan pelanggan.
Direktur Utama (Dirut) PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangannya seperti dikutip dari Kompas, Rabu 19 Juli 2023 mengatakan penggunaan Smart Meter AMI mempunyai banyak keunggulan jika dibandingkan Kwh meter lama. Pasalnya Smart Meter AMI bisa mengumpulkan informasi penggunaan atau konsumsi listrik pelanggan secara otomatis.
Informasi penggunaan itulah yang nantinya yang akan digunakan PLN untuk menentukan berapa jumlah tagihan listrik yang harus dibayar pelanggan setiap bulannya.
"Kami akan melaksanakan program pembaruan kWh meter yang terpasang di rumah pelanggan menjadi Smart Meter AMI," kata Darmawan.
Saat memberikan keterangan, Kamis 15 Juni 2023, Darmawan menjelaskan saat ini sudah ada 103.615 pelanggan yang sudah menggunakan Smart Meter AMI. PLN menargetkan hingga akhir 2023 setidaknya 1.217.256 pelanggan sudah mengaplikasikan Smart Meter AMI.
Beberapa daerah yang akan menjadi penerapan Smart Meter AMI secara bertahap adalah Sidoarjo Jawa Timur Magelang Jawa Tengah, Bandung, Jawa Barat, Makassar Sulawesi Selatan, Banten, Bali dan Jakarta.
Darmawan menerangkan Smart Meter AMI berbasis advanced metering infrastructure (AMI). Alat pengukur listrik dilengkapi dengan sistem komunikasi digital canggih, lebih akurat dan berkualitas. Sehingga diharapkan penggunaannya dapat meningkatkan kenyamanan pelanggan.
Besarnya tagihan pun bisa diketahui secara real time melalui aplikasi PLN Mobile.
"Dengan Smart Meter AMI, pelanggan bisa memantau penggunaan listrik secara realtime melalui aplikasi PLN Mobile, tidak perlu menunggu tagihan di akhir bulan," kata Darmawan.
Beberapa keunggulan Smart Meter AMI dibanding Kwh meter konvensional antara lain, pelanggan bisa memilih layanan pascabayar maupun prabayar. Jika ada gangguan listrik, PLN bisa lebih cepat mendeteksi dan selanjutnya melakukan perbaikan.
Penggunaan Smart Meter AMI juga membuat tidak lagi diperlukan petugas yang mendatangi rumah pelanggan untuk melakukan pencatatan jumlah pemakaian. Pasalnya besarnya penggunaan listrik dilakukan secara otomatis.
Smart Meter AMI juga berfungsi untuk, Pertama, melakukan pencatatan otomatis pemakaian pelanggan. Kedua, otomasi penutupan operasi pelanggan jika pelanggan melakukan penunggakan. Ketiga, integrasi dengan system billing dan payment PLN dan PGN .
Keempat, deteksi dini jika terjadi ketidakwajaran pemakaian pelanggan. Kelima, sistem monitoring pemakaian pelanggan dan Keenam, mendukung bisnis perusahaan untuk pelanggan prabayar dan pasca bayar.
Sedangkan manfaat Smart Meter AMI adalah, Pertama, tidak perlu dilakukan pencatatan manual pelanggan. Kedua, data pengukuran pelanggan lebih valid dan dapat dipantau secara realtime. Ketiga, tidak ada tunggakan tagihan pelanggan.
Keempat, mengurangi biaya operasi aktivasi dan deaktivasi pelanggan, dengan teknologi buka tutup secara otomatis. Kelima, mendukung bisnis perusahaan untuk pelanggan pra-bayar dan pasca bayar. Keenam, mendukung pencatatan pendapatan perusahaan untuk pelanggan pasca bayar secara cash based bukan estimasi pemakaian.
Penggunaan Smart Meter AMI juga bisa mempermudah pelanggan monitor konsumsi pemakaian sehingga pelanggan bisa melakukan efisiensi.
Sementara itu Executive Vice President Corporate Communication & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto menegaskan penggantian dari Kwh meter konvensional ke Smart Meter AMI dilakukan secara gratis. Adi pun meminta masyarakat waspada terhadap kemungkinan adanya pihak-pihak tertentu yang melakukan penipuan.
Adi mengatakan, PLN juga tidak pernah menawarkan jasa layanan door to door ke pelanggan seperti penjualan box kWh meter. Apalagi dengan transaksi pembayaran langsung di rumah pelanggan. Menurutnya pembayaran transaksi layanan PLN selalu menggunakan nomor register atau kode bayar yang hanya bisa dibayarkan melalui payment point online bank (PPOB) atau marketplace.
Adi menambahkan dalam melakukan pelayanan petugas PLN selalu dibekali surat tugas, menggunakan tanda pengenal, alat pelindung diri (APD) dan seragam kerja. Masyarakat dapat mengenali ciri-ciri petugas resmi PLN dengan mengecek surat tugas.