Sekarat Karena Nikel

Dulu ada ratusan karamba ikan di Teluk Buli, kini hanya bisa dihitung dengan jari. Ekonomi nelayan musnah.

Sumber Foto: Farid Gaban

Teluk Buli, Halmahera Timur, sekarat karena rusaknya ekosistem laut akibat pencemaran dan sedimentasi tambang nikel.

Dulu ada ratusan karamba ikan di teluk ini, kini hanya bisa dihitung dengan jari. Ekonomi nelayan musnah.

Warga Buli, Halmahera Timur, kemarin unjuk rasa menolak konsesi tambang nikel yang akan menggunduli Gunung Wato-Wato, sumber penghidupan terakhir di kawasan itu yang tersisa. Selebihnya sudah rusak akibat tambang.

Pulau Gee yang gundul akibat tambang nikel di Teluk Buli, Halmahera Timur.

Undang-undang tidak membolehkan pulau kecil (di bawah 3.000 km2) ditambang. Tapi, aturan ini dilanggar oleh pemerintah sendiri, dengan memberi izin tambang nikel di pulau kecil seperti Pulau Gee (1,7 km2), Pakal (7 km2), Kawe (45 km2) dan Pulau Gebe (225 km).

Pulau-pulau itu terletak di antara Halmahera dan Raja Ampat yang punya keragaman hayati terumbu karang paling kaya di dunia.

Kolumnis
Jurnalis Senior

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com