Tanaman pegagang tidak banyak diketahui orang. Terlebih pegagang adalah tanama liar yang banyak tumbuh di mana saja. Pegagan bisa tumbun diperkebunan, sawah, ladang, atau tanah kosong. Tanaman ini juga bisa tumbuh di tepi jalan atau lahan lainnya.
Tanaman pegagan bisa ditemui di berbagai negara di Asia, seperti India, China, Jepang, dan negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Itulah sebabnya tanaman yang mempunyai nama lain centella asiatica ini mempunyai banyak nama di berbagai daerah di Indonesia.
Orang Jawa menyebutnya cowek-cowekan, pane gowang atau rendeng. Orang Sunda menyebutnya antanan atau dulang sontak. Orang Melayu menyebut pegagan dengan nama daun kaku kuda dan orang Batak menyebutnya ampagaga.
Meski termasuk tanaman liar, pegagan ternyata memiliki banyak manfaat bagi manusia. Pasalnya tanaman ini kaya akan kandungan zat yang bermanfaat bagi kesehatan. Itulah sebabnya daun pegagan sering digunakan sebagai obat untuk berbagai jenis penyakit.
Daun pegagan termasih dalam tanaman yang digunakan untuk pengobatan tradisional. Penelitian yang dilakukan para ahli menunjukkan tanaman ini memiliki sifat sebagai antimikroba, antiinflamasi, antidiabetes, dan antidepresan.
Itulah sebabnya daun pegagan berguna meningkatkan kesehatan, salah satunya untuk meningkatkan daya ingat. Hal ini lantaran daun pegagan memiliki kandungan asam folat yang bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat.
Selain itu kandungan asam folat juga meningkatkan fungsi otak dan sangat baik digunakan sebagai proses pemulihan setelah terserang stroke.
Daun pegagan juga memiliki kemampuan meningkatkan fungsi saraf. Itulah sebabnya mengonsumsi daun pegagan bisa menghindarkan orang dari penyakit Alzheimer.
Penelitian yang dilakukan para ahli menemukan ekstrak pegagan mampu melindungi sel otak dari kerusakan dan keracunan. Padahal kerusakan sel otak adalah pemicu penyakit Alzheimer.
Daun pegagan juga mampu memperbaiki suasana hati dan meredakan depresi. Hal ini lantaran daun pegagan memiliki kandungan senyawa triterpenoid. Penelitian yang pernah dilakukan membuktikan mengonsumsi daun pegagan selama 60 hari dapat menurunkan stres, rasa cemas, dan depresi. Hal ini disebabkan zat ekstrak gotu kola yang menjadi obat antidepresan.
Daun pegagan juga memperbaiki sirkulasi darah. Kandungan gotu kola dalam daun pegagan mampu mengurangi pembengkakan dan melancarkan aliran darah. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang dengan masalah varises dan insufisiensi vena, yakni kondisi yang menyebabkan darah menggenang di kaki.
Nyeri, bengkak, dan keluhan kaki juga bisa berkurang akibat mengonsumsi tanaman pegagan. Pasalnya daun pegagan juga memiliki kandungan triterpenes yang memiliki sifat antiradang.
Selain itu daun pegagan mampu meningkatkan pembentukan kolagen dan glikosamimoglikan yang bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan luka.
Untuk memperoleh manfaat daun pegagan, caranya cukup mudah. Ambil daun pegagan secukupnya, keringkan dengan cara dijemur atau dioven. Siapkan satu atau dua sendok teh daun pegagan kering dan seduh dengan air panas selama 10 hingga 15 menit. Minum air seduhan tersebut secara rutin tiga kali sehari.
Namun, daun pegagan memiliki efek samping. Itulah sebabnya ibu hamil, menyusui, penderita hepatitis dan gangguan organ hati, orang yang akan menjalani tindakan bedah, pengidap kanker kulit, dan anak-anak sebaiknya tidak mengonsumsi daun pegagan.
Jika terasa efek samping, hentikan mengonsumsi daun pegagan dan segera hubungi dokter.