Dengan makin kritisnya Bumi serta polikrisis yang terus melanda, LinkedIn sebagai jaringan profesional terbesar di dunia yang fokus pada bisnis dan pekerjaan, secara rutin mempublikasikan Global Green Skills Report.
Laporan terbaru mengidentifikasi tren antara tenaga kerja dan sustainability (keberlanjutan), berdasarkan aktivitas lebih dari 930 juta pengguna LinkedIn yang berbasis internet di seluruh dunia. Intinya, para pemangku kepentingan harus paham dan berupaya mengembangkan keterampilan ramah lingkungan (green skills) dan bagaimana menciptakan pekerjaan yang membantu menghijaukan planet Bumi.
Tiga sektor yang menurut LinkedIn penting adalah produksi energi, transportasi, dan pendanaan. Ini karena produksi energi dan transportasi adalah sumber karbon terbesar pemicu perubahan iklim, sedangkan industri keuangan merupakan pendukung utama transformasi ke ekonomi hijau yang rendah karbon.
Beberapa contoh green skills juga terkait dengan berbagai aspek perubahan iklim, desain berkelanjutan, energi terbarukan, efisiensi energi, agronomi, pengendalian erosi, dan peningkatan kepedulian lingkungan.
Antara tahun 2022 dan 2023, jumlah mereka yang memiliki green skills dalam angkatan kerja naik sebesar rata-rata 12,3% di sebanyak 48 negara, sedangkan lowongan pekerjaan yang membutuhkan setidaknya satu keterampilan hijau tumbuh hampir dua kali lebih cepat, dengan rata-rata 22,4%. Akibatnya, jumlah pekerja yang memiliki green skills belum dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Keterampilan hijau sangat penting dikuasai oleh para pemuda, karena berdasarkan Statistik Pemuda Indonesia 2022, tingkat pengangguran terbuka pemuda sebesar 13,93% jauh lebih tinggi dari angka nasional di 5,86%. Jumlah ini sangat besar karena jumlah pemuda mencakup hampir seperempat dari total penduduk Indonesia. Sayangnya hanya 10,97 persen pemuda telah menyelesaikan pendidikan hingga Perguruan Tinggi.
Pengembangan dan pemberian bekal bekerja untuk pemuda, menurut Statistik Pemuda, tidak semua dapat dilakukan melalui pendidikan formal. Pemberian bekal bekerja juga perlu difasilitasi melalui pelatihan nonformal dan informal.
Terkait dengan keterampilan untuk bekerja, PBB menetapkan 15 Juli sebagai World Youth Skills Day - Hari Keterampilan Pemuda Sedunia. Kaum muda harus dibekali dengan keterampilan untuk pekerjaan, pencaharian yang layak, dan kewirausahaan.
Berbagai acara Hari Keterampilan Pemuda Sedunia memberikan kesempatan dialog antara berbagai pihak, yaitu kaum muda, lembaga pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan (Technical and Vocational Education and Training/TVET), perusahaan, organisasi pengusaha dan pekerja, pembuat kebijakan dan mitra pembangunan.
TVET diharapkan dapat mengatasi berbagai tuntutan yang bersifat ekonomi, sosial dan lingkungan dengan membantu pemuda dan orang dewasa mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan, mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang adil, inklusif dan berkelanjutan, dan mendukung transisi untuk ekonomi hijau dan kelestarian lingkungan.
Pekerjaan terkait bidang lingkungan hidup, perubahan iklim, dan keberlanjutan cenderung membutuhkan kombinasi beberapa keterampilan hijau, yang sulit diperoleh bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman di bidang itu. Namun, Linkedin memberikan contoh transisi ke pekerjaan yang ramah lingkungan.
Keterampilan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) dapat membantu karena banyak pekerjaan ramah lingkungan terkait dengan sains dan matematika. Keterampilan digital juga berguna karena perusahaan mengembangkan dan menerapkan solusi yang mendukung teknologi untuk mencapai tujuan keberlanjutannya. Administrasi publik adalah keterampilan lain yang dicari, karena pengusaha harus mematuhi berbagai peraturan yang terkait dengan perubahan iklim.
Perekrutan kini meningkat untuk pekerjaan yang relatif baru seperti spesialis energi, konsultan surya, dan sustainability manager. Pemberi kerja mempekerjakan kandidat yang memiliki keterampilan yang serupa atau berdekatan. Untuk Indonesia, peluang yang besar ada di pekerjaan sebagai analis energi, ahli agronomi dan sustainability manager.
Calon pekerja juga bisa memulai dari posisi pemula, meskipun dengan pengalaman kerja dan pelatihan terbatas. Ini dapat menjadi batu loncatan untuk memperoleh green skills asalkan setidaknya sudah memiliki keterampilan terkait.
Adapun tema Hari Keterampilan Pemuda Sedunia tahun ini adalah “Meningkatkan Keterampilan Guru, Pelatih, dan Pemuda, Untuk Masa Depan Yang Transformatif.”