Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa menepis kabar Partai Komunis Indonesia (PKI) bakal bangkit lagi. Andika bahkan mengatakan 1.000 persen organisasi yang dinyatakan sebagai partai terlarang itu tidak akan bangkit atau lahir kembali di Indonesia.
Saat berbicara di Podcast What The Fact! Politics Senin 10 Juli 2023, Andika mengungkapkan aturan tentang PKI sudah ada, yakni TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang pembubaran PKI dan larangan penyebaran ideologi komunisme, marxisme, leninisme.
Jika ada pihak yang ingin kembali menghidupkan PKI dan ajarannya, menurut Andika bisa dengan mudah diproses hukum.
"Saya punya keyakinan 1.000 persen (PKI tidak akan bangkit lagi). Karena apa? Ya, karena kalau orang menggunakan PKI lagi atau ajaran, kan masuklah itu ke Tap MPRS. Dia akan dengan mudah diproses hukum," kata Andika.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini menyatakan Tap MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 masih menjadi landasan hukum bagi pelarangan penyebaran ajaran komunisme di Indonesia.
Hal itu pula yang menjadi alasan Andika mencabut larangan keturunan PKI menjadi anggota TNI. Andika berkata kebijakan itu dibuat karena tak ada landasan hukum yang jelas.
Saat masih menjabat Panglima TNI, Andika pernah mencabut larangan keturunan anggota atau simpatisan PKI masuk TNI. Andika menghilangkan kebijakan tersebut dengan alasan mematuhi peraturan perundang-undangan.
"Jangan kita mengada-ada. Saya orang yang patuh peraturan perundangan, ingat ini. Kalau kita melarang, pastikan kita punya dasar hukum," kata Andika saat memimpin rapat koordinasi penerimaan prajurit TNI, Maret 2022.
Andika mengingatkan panitia seleksi agar tidak keliru dalam memaknai Tap MPRS Nomor XXV/MPRS/1966
Keyakinan Andika itu berkebalikan dengan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Saat berbicara di Channel MimbarTube, Minggu 28 Mei 2023, Gatot mengaku yakin 99 persen akan kebangkitan PKI.
Gatot bahkan yakin saat ini paham komunis PKI sudah menyusup ke berbagai lembaga pemerintahan. Akibat kondisi itu, menurut Gatot ada kebijakan pemerintah yang justru menguntungkan kebangkitan PKI.
Salah satunya larangan berbicara soal kebangkitan komunis. Padahal di sisi lain, pemerintah membolehkan pembicaraan tentang ajaran radikal.
"Kita dilarang bicara komunis bangkit, tapi bicara soal radikal dibolehkan," ungkapnya.
Gatot menegaskan TNI bersama rakyat tidak akan diam melihat adanya upaya membangkitkan kembali PKI dan ajaran komunis. Terlebih DPR terkesan tidak peduli dengan adanya kemungkinan kebangkitan PKI.
"Di saat DPR tidak perduli, TNI tidak akan diam. Bersama rakyat, TNI akan mengambil tindakan," tegas Gatot.
Mantan KSAD ini mengaku khawatir komunis bakal menyusup ke dalam tubuh TNI. Jika melihat sistem rekrutmennya, Gatot menyebut semua lini sudah disusupi ajaran terlarang itu.
"Sepertinya TNI juga sudah disusupi komunis. Karena disemua lini sudah disusupi. Ini dilihat dari sistem rekuitmentnya," ujarnya.
Gatot menilai peringatan yang disampaikan Pangdam III Siliwangi Mayjen Kunto Arief Wibowo soal bahaya kebangkitan komunis bukan isapan jempol semata. Pernyataan tersebut juga dipastikan bukan asal bicara.
"Dia (Kunto) mungkin sudah merasakan di tubuh TNI," ungkap Gatot.