Bahlil Izinkan Freeport Keruk Emas Papua Sampai Habis

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah berencana memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061

PT Freeport Indonesia bakal diizinkan melakukan penambangan di tambang Grasberg Papua sampai cadangan emasnya habis

PT Freeport Indonesia (PTFI) bakal diizinkan mengeruk emas di tambang Grasberg, Papua sampai habis. Izin ini diberikan setelah PTFI sepakat melepas atau divestasi 12 persen sahamnya kepada pemerintah Indonesia. 

Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kepada awak media di kantornya, Jumat 10 September 2025. Namun Bahlil tidak tidak menyebutkan berapa harga pelepasan saham yang disepakati kedua pihak.

Bahlil mengatakan kesepakatan harga akan diumumkan setelah perpanjangan kontrak izin usaha pertambangan khusus (IUPK) Freeport diberikan seusai 2041.

“Setelah saya melakukan perpanjangan kontrak, baru saya umumkan. Tetapi untuk urusan penambahan saham, itu sudah dalam diskusi, sudah ada paraf kesepakatan. Tetapi itu kan semua harus tertuang dalam kontrak. Nah, kontrak perpanjangannya lagi dalam proses,” kata Bahlil

Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan pemerintah berencana memperpanjang IUPK PTFI hingga 2061. Nantinya Pemerintah Provinsi Papua juga akan dilibatkan dalam pembahasan perpanjangan kontrak operasi PTFI yang saat ini masih berproses.

“Rancangannya akan (diperpanjang) ke sana (2061) karena memang undang-undang kita kan pengelolaan tambang yang langsung berbasis smelter sampai dengan cadangan selesai,” ucap Bahlil.

Pernyataan serupa disampaikan Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas yang belum bisa memastikan kapan kesepakatan pelepasan 12 persen saham kepada pemerintah Indonesia dilakukan.

Dalam keterangannya yang dikutip pada Jumat 10 September 2025, Tony juga belum bisa memastikan bagaimana skema pelepasan saham kepada holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertambangan, Mining Industry Indonesia atau MIND ID dilakukan.

Tony menyebut saat ini diskusi antara PTFI dan pemerintah Indonesia terkait perpanjangan kontrak yang habis pada 2041 masih berlangsung.

“Ya, itu (perpanjangan kontrak) bagian yang masih dibicarakan dengan pemerintah,” ujar Tony.

Sementara itu Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani menyatakan proses negosiasi soal divestasi dan perpanjangan kontrak PTFI akan segera rampung. Saat menghadiri acara Investor Daily Summit 2025 di JICC, Jakarta, Rabu 8 September 2025, Rosan menyebut pembicaraan kedua pihak sudah memasuki tahap final.

“Kalau kami memang masih didiskusikan terus. Kalau dikatakan sudah final, kan kalau sudah disepakati, teken, baru mungkin bisa dikatakan final. Tapi mungkin seperti itulah yang bisa saya sampaikan,” ujar Menteri Investasi ini.

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: [email protected]