Mantan dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Ir. Kasmudjo menegaskan dirinya bukan pembimbing skripsi mantan Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi. Pernyataan ini berbeda dengan yang disampaikan Jokowi bahwa Kasmudjo adalah dosen pembimbing skripsinya.
Saat memberikan keterangan seperti dikutip pada Kamis 15 Mei 2025, Kasmudjo mengatakan dosen pembimbing Jokowi adalah Prof Sumitro.
"Mengenai ijazah, saya paling tidak bisa cerita. Karena saya tidak membimbing, tidak mengetahui. Prosesnya dan pembimbingnya itu Prof Sumitro, pembantunya ada sendiri, yang menguji ada sendiri," ujarnya.
Saat ditanya soal ijazah Jokowi, Kasmudjo tidak bisa berbicara banyak. Pria yang pensiun pada 2014 itu mengaku tidak pernah melihat ijazah asli Jokowi.
"Saya merasa tidak tahu sama sekali kalau kaitanya dengan ijazah dan saya sama sekali belum pernah melihat ijazahnya itu seperti apa. Lha saya mau cerita apa," tuturnya.
Namun Kasmudjo memastikan Jokowi kuliah di Fakultas Kehutanan UGM mulai 1980 dan lulus pada 1985.
"Begini, dia kan tahun 80 masuk, lulus 85. Saya sampai 83 itu masih IIIB. Dia mau lulus, (saya golongan) IIIC. Itu kalau urusan dosen mengajar, hanya boleh jadi asisten atau pembantu dosen. Jadi kalau disuruh mengajar, tidak boleh sendirian," ucap Kasmudjo.
Selama Jokowi kuliah di Fakultas Kehutanan, menurut Kasmudjo, dirinya menjadi asisten dosen. Tugasnya mendampingi beberapa dosen dalam rangka persiapan atau latihan sebelum nantinya resmi mengajar. Kasmudjo menambahkan dirinya mengajar di UGM setelah menjadi Golongan IIID atau IVA.
"Kalau selama Pak Jokowi kuliah, itu karena saya mendampingi, saya mengikuti yang saya dampingi. Saya tidak boleh membuat atau melakukan pelajaran-pelajaran sendiri," ucapnya.
Jokowi sempat berkunjung ke kediaman Kasmudjo di Pogung Kidul, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta pada Selasa 13 Mei 2025. Meski bersifat pribadi, kunjungan selama 45 menit itu menarik perhatian publik lantaran dikaitkan dengan polemik ijazah Jokowi yang diduga palsu.
