Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terancam mangkrak. Pasalnya proyek di Kalimantan Timur ternyata banyak yang terhenti atau mandek, terutama yang ditangani pihak swasta. Komisi ini terjadi sejak Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi lengser dari jabatannya.
Kondisi tersebut juga diakui oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait yang menyebut banyak proyek di IKN yang digrounbreaking tapi tidak dibangun. Maruarar mengatakan banyak investor sudah melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking tapi hanya sedikit yang proyek dituntaskan.
"Yang groundbreaking memang banyak, tapi yang bangun sedikit," ujarnya.
Namun saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 21 Januari 2025, Maruarar tidak menyebutkan secara rinci siapa saja investor yang proyeknya mandek.
Politikus Partai Gerindra ini hanya mengatakan pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap pengusaha yang terlibat dalam pembangunan proyek di IKN. Nantinya para pengusaha akan apakah masih sanggup melanjutkan proyek warisan Jokowi itu.
Kalau masih sanggup maka akan diberikan kesempatan untuk melanjutkan proyeknya. Namun jika sudah tidak sanggup, Maruarar menuturkan proyek akan diberikan kepada investor lain. Mantan politikus PDIP ini menekankan pemerintah ingin proyek IKN bisa berjalan cepat.
"Tapi mereka akan diberikan deadline, kapan mereka sanggup menyelesaikan. Kalau mereka tidak sanggup akan diberikan ke yang lain," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono dalam laporannya kepada Presiden Prabowo Subianto menyatakan proyek IKN tahap pertama sudah menghabiskan dana Rp89 triliun yang bersumber dari anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN).
"Kami laporkan saat tahap awal 2022-2024 APBN telah menginvestasikan Rp89 triliun," kata mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini.
Sedangkan investasi pihak swasta yang masuk sebesar Rp58,41 triliun. Sehingga total anggaran yang sudah digunakan adalah sebesar Rp147,41 triliun.
"Ada juga investasi swasta yang sudah groundbreaking sampai September lalu Rp58,41 triliun. Ini progresnya sekarang ada beberapa yang sudah jalan, ada yang sudah selesai," ujar Basuki.
Berbicara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 21 Januari 2025, Basuki menjelaskan uang itu dipakai untuk membangun jalan tol menuju IKN, 47 menara hunian, saluran air minum, sanitasi, embung, kolam retensi, dan kantor pemerintahan.
Selain itu juga dipakai untuk membangun sarana peribadatan, mulai dari masjid, gereja, hingga basilika.