Datang Disambut Jokowi, Elon Musk Hanya Investasi Rp30 M di Indonesia

"Starlink investasinya Rp30 miliar, tenaga kerjanya tiga orang," kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia 

Presiden Jokowi menyambut kedatangan CEO SpaceX, pemilik Starlink, Elon Musk di Bali, Senin 20 Mei 2024

Nilai investasi yang ditanamkan Starlink di Indonesia ternyata tidak terlalu besar. Perusahaan telekomunikasi milik Elon Musk, Starlink ternyata hanya menanamkan investasi sebesar Rp30 miliar dengan merekrut karyawan hanya tiga orang.

Hal ini menjadi sorotan beberapa pihak, salah satunya pegiat media sosial Denny Siregar.

Melalui cuitan di akun X atau twitter miliknya @DennySiregar7 yang dikutip pada Rabu 12 Juni 2024, Denny membandingkan dengan sambutan yang diberikan kepada Elon Musk saat hadir di KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Senin, 20 Mei 2024.

Saat itu Elon Musk bahkan disambut langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Koordinator Bidang Kematianan dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

"Udah didatengin di kantornya. Pas datang kesini disambut bak raja. Menteri2 dengan bangga berfoto bersamanya. Eh, investasinya cuman Rp30 miliar saja. Serap tenaga kerja cuman 3 manusia. Hahahaha," tulis Denny.

Sebelumnya Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan perusahaan penyedia layanan internet Starlink menanamkan modal Rp30 miliar di Indonesia dengan hanya memiliki tiga orang karyawan. Bahlil menyebut, data tersebut didapat dari sistem Online Single Submission (OSS) yang masuk saat Starlink mengurus perizinan Nomor Induk Berusaha (NIB).

"Starlink ini, menurut data OSS, Starlink itu investasinya 30 miliar rupiah ini. Ini menurut data OSS ya, tenaga kerjanya tiga orang yang terdaftar," ujarnya.

Berbicara dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, di Gedung Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa 11 Juni 2024, Bahlil menjelaskan pihaknya tidak terlihtat dalam pembahasan teknis investasi Starlink. Ia menyebut perizinan berusaha yang diajukan melalui OSS tidak perlu bertemu secara langsung dengan menteri.

Meski demikian, Bahlil menegaskan Starlink tidak menyalahi aturan yang ada di Indonesia, sehingga bisa mendapat izin usaha.

"Prinsipnya adalah selama tidak menyalahi aturan dan itu dibuka sesuai dengan aturan, maka kami akan melakukan proses. Tapi, kalau ditanya mengapa dan bagaimana, posisi kami jujur kami tidak pernah membahas hal ini secara teknis, jadi kami tidak tahu, tidak terlibat," kata Bahlil.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini mengaku tidak mengetahui kementerian apa yang berhubungan langsung dengan Starlink. Namun kemungkinan adalah Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) lantaran terkait dengan satelit dan jaringan internet.

"Ya mungkin (Kominfo) karena ada hubungannya dengan satelit ya, kalau kami hanya kebagian NIB-nya saja, izin dasar saja. Itu keluar tanpa harus ketemu tim, lewat OSS bisa, selama ada notifikasi dari kementerian teknis, sudah jalan," ujar Bahlil.

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com