Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati Soal Kabinet, Masinton: Cuma Gimik, Nggak Perlu Lah

Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan niatan Gibran pasti dihargai asalkan tidak tricky

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyatakan ingin berkonsultasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal susunan kabinet

Politikus PDIP Masinton Pasaribu berkomentar soal keinginan Gibran Rakabuming Raka berkonsultasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Masinton menyebut keinginan itu tak lebih hanyalah gimik belaka.

Saat berbicara Sabtu 4 April 2024, Masinton mengatakan Gibran tak perlu membangun komunikasi bergaya gimik karena dipastikan tidak akan direspon oleh Megawati.

"Ada yang bilang ingin konsultasi dengan Ibu Megawati, konsultasi terkait kabinet, menurut saya itu cuma gimik-gimik saja, dan itu enggak perlu lah dan Ibu Megawati pasti enggak menanggapi gaya komunikasi gimik-gimik seperti itu," ujarnya.

Masinton juga menambahkan, gaya komunikasi yang dibangun Wakil Presiden terpilih itu tidak tulus dan jujur. Sebab, komunikasi Gibran hanya sekadar gimik. Anggota Komisi XI DPR RI ini juga menilai Gibran tidak selevel dengan Megawati jika hanya memberikan gimik-gimik semata.

"Karena itu bukan gaya komunikasi yang tulus, jujur, itu cuma gimik-gimik yang enggak punya makna, dan enggak punya arti tentunya. Pasti kalau kita sendiri tidak lah, masa komunikasi dengan Ibu Megawati cuma mau dijadiin gimik gitu lho, ya enggak lah, bukan levelnya begitu," kata Masinton.

Pendapat serupa disampaikan Ketua DPP PDIP Said Abdullah yang berharap keinginan Gibran bertemu dan berkonsultasi dengan Megawati bukan sekadar pencitraan. Said mengatakan PDIP pasti menghargai keinginan tersebut asalkan benar-benar jujur dan tulus.

"Harapan Mas Gibran untuk berkonsultasi dengan ketua-ketua partai dalam penyusunan kabinet, termasuk ke Ibu Megawati Soekarnoputri tentu kıta hormati. Namun hal itu berpulang kepada Ibu Ketua Umum (Megawati). Substansi sikap hormat itu sebaiknya jangan dipublikasi ke media massa, nanti kesannya menjadi sekedar pencitraan," ucapnya.

Saat berbicara Jumat 3 April 2024, Said berharap penghormatan terhadap senior dan tokoh-tokoh bangsa, termasuk Megawati, harus dilakukan setulus-tulusnya. Dia lantas menyinggung political tricky. Salah satunya mengatakan mantan Presiden RI itu tidak mau menerima Gibran, padahal memang waktunya yang tidak tepat.

"Penghormatan terhadap senior dan tokoh tokoh bangsa itu harus pencerminan jati diri yang setulus-tulusnya, dan dimanifestasikan dalam tindakan sehari-hari. Kalau dipublikasikan, lalu Ibu Ketua Umum belum ada waktunya, nanti dipelintir kesannya Ibu Ketua Umum diframing jelek. Sikap seperti ini malah bentuk political tricky yang malah tidak elok," ujar Said.

Sebelumnya, Gibran mengaku ingin berkonsultasi dengan Megawati guna mendapat masukkan terkait penyusunan kabinet. Selain Megawati, Gibran juga mengaku akan berkonsultasi dengan sejumlah ketua umum partai lainnya termasuk para tokoh nasional.

"Ya nanti ya, senior-senior, tokoh-tokoh, ketua-ketua semuanya mintain (diminta) masukkan, tidak terkecuali beliau (Megawati)," ujar Gibran.

Namun saat berbicara di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta Jawa Tengah, Jumat 3 April 2024, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menyebut sejauh ini belum ada komunikasi dengan Megawati terkait rencana tersebut.

"Belum," ujar Gibran singkat

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com