Harga Laptop dan Ponsel Bakal Makin Mahal Akibat Rupiah Anjlok

Nilai tukar rupiah turun hingga lebih dari Rp16.000 per dolar AS

Harga laptop dan ponsel diperkirakan bakal semakin mahal imbas anloknya nilai tukar rupiah

Kabar tidak enak bagi masyarakat yang berniat membeli barang-barang elektronik dalam waktu dekat. Pasalnya harga barang-barang seperti laptop, telepon seluler (ponsel) dan barang elektronik impor lainnya bakal naik. Hal ini imbas dari anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Hingga Senin 22 April 2024, nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp16.237 per dolar AS. Pengamat keuangan Teuku Riefky mengatakan pelemahan rupiah akan membuat ongkos impor termasuk untuk bahan baku produk elektronik. Sehingga biaya produksi di dalam negeri dipastikan bakal naik.

"Seperti impor barang input misalnya semikonduktor, microchip, maka akan meningkat biaya produksi dalam negeri," katanya.

Saat memberikan komentar, seperti dikutip dari cnnindonesia.com pada Selasa 23 April 2024, Teuku menuturkan kenaikan biaya produksi akan menyebabman tekanan harga yang pada akhirnya akan dibebankan kepada konsumen.

"Ini kemudian mendorong imported inflation dan memberi tekanan terhadap inflasi di dalam negeri," katanya.

Ekonom Lembaga Penelitian Ekonomi Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) ini memperkirakan turunnya nilai tukar rupiah tidak akan berlangsung lama. Teuku menyebut pada akhir tahun rupiah akan kembali pada posisi Rp15.000 per dolar AS.

Namun kalau Teuku tidak yakin rupiah akan sampai pada posisi Rp14.000 per dolar AS.

"Tapi kalau sampai Rp14.000 agak kecil kemungkinannya," ungkap Teuku.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti mengatakan nilai tukar rupiah terdepresiasi akibat konflik Timur Tengah yang masih terjadi. Perang di kawasan tersebut menyebabkan suplai barang terhambat.

"Jika suplai barang terbatas dan permintaan tetap maka akan memicu kenaikan harga barang," katanya.

Esther menjelaskan jika harga barang di pasar global naik, kebutuhan akan dolar AS akan meningkat. Pasalnya bbiaya impor menjadi lebih mahal, termasuk untuk barang elektronik.

Esther menambahkan kenaikan harga emas juga ikut mendongkrak harga jual barang elektronik. Emas diketahui adalah salah satu komponen cip elektronik. Itulah sebabnya kenaikan harga emas akan turut membuat harga barang elektronik naik.

Dia menyebut harga emas naik karena ketidakpastian kondisi ekonomi yang membuat masyarakat cenderung membeli emas sebagai aset likuid yang nilainya stabil dan mudah dijual.

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com