Semakin banyak perusahaan di Indonesia yang mengumumkan inisiatif untuk berinvestasi dalam proyek relokasi ibu kota yang ambisius dan bernilai miliaran dolar seiring dengan semakin dekatnya jadwal perpindahan ibu kota tahun depan, meskipun minat dari perusahaan asing masih lemah karena kekhawatiran akan terpilihnya presiden baru pada bulan Februari yang bisa membatasi rencana tersebut.
Presiden Jokowi yang tidak menjabat lagi setelah pemilihan presiden 2024, telah mempersiapkan pemindahan beberapa fungsi pemerintahan ke ibu kota baru, Nusantara, Agustus tahun depan.
Pemerintah RI masih mengembangkan infrastruktur dasar di wilayah terpencil di Kalimantan dan investor asing bersikap hati-hati, namun beberapa perusahaan – beberapa diantaranya BUMN – menunjukkan antusiasme yang tinggi saat melihat peluang bisnis.
Pada awal Agustus, Salyadi Saputra, Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina, mengatakan perusahaannya melihat peluang di IKN Nusantara.
“Pengembangan kawasan terpadu di IKN dengan konsep smart city forest sejalan dengan komitmen Pertamina dalam menjalankan bisnis dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional,” kata Salyadi dalam keterangannya.
Dibayangkan sebagai “kota global yang ramah lingkungan dan cerdas,” megaproyek ini merupakan inti dari visi Jokowi untuk mendorong Indonesia masuk ke dalam jajaran negara maju dan memenuhi janji negara tersebut untuk mencapai emisi karbon nol persen pada 2060.
Pertamina berencana mengembangkan rumah sakit dan klinik melalui anak usahanya, Pertamina Bina Medika-IHC, di atas lahan seluas 50 hektare. Kelompok usaha ini juga akan mulai mengoperasikan hotel resor tahun depan melalui anak perusahaan Patra Jasa dan membuka Pendidikan vokasi melalui Universitas Pertamina.
Jokowi menyebutkan alasan perpindahan ke IKN karena kepadatan penduduk dan polusi di Jakarta, serta perlunya mesin pertumbuhan di bagian timur Indonesia.
Unit maskapai penerbangan Pertamina, Pelita Air Service, akan menawarkan hub koneksi penerbangan di Balikpapan, kota terdekat dengan IKN. Pada bulan Maret 2024, maskapai ini mulai menawarkan penerbangan yang menghubungkan Jakarta dan Balikpapan.
Sementara itu, Grup Ciputra, salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia, pada Juli lalu menyatakan akan membangun kawasan terpadu yang terdiri dari perumahan, hotel, kebun raya, dan lapangan golf. Pengembang lainnya, Pakuwon Jati, mengumumkan pada bulan Juli bahwa mereka akan membangun pusat perbelanjaan yang terintegrasi dengan apartemen dan hotel di Nusantara.
“Kami telah membangun properti di banyak kota besar di Indonesia,” kata Presiden Direktur Pakuwon Jati Alexander Stefanus Ridwan Suhendra dalam postingan Instagram. “Sekarang saatnya memulai pengembangan di IKN.”
Pada tahap pertama relokasi, pemerintah berencana memindahkan 1.800 ASN ke IKN mulai Juli tahun depan.
Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan ASN, operator rumah sakit Medikaloka Hermina berkomitmen untuk membangun rumah sakit dengan 100 tempat tidur yang “akan selesai pada tahun 2024,” kata Presiden Direktur Medikaloka Hermina, Hasmoro, dalam sebuah acara investor gathering pada Oktober tahun lalu.
Sementara itu, perusahaan kurir dan logistik milik negara Pos Indonesia mengatakan pada bulan Juli bahwa mereka berencana membangun pusat kurir dan logistik di IKN.
Minat investasi perusahaan dalam negeri muncul ketika Presiden Jokowi berupaya meyakinkan investor bahwa proyek tersebut berjalan sesuai rencana.
Setelah terpilih kembali pada tahun 2019, Jokowi mengumumkan rencana untuk memindahkan ibu kota, dengan alasan kepadatan penduduk dan polusi di Jakarta, serta kebutuhan akan mesin pertumbuhan di bagian timur Indonesia.
Namun sebagian besar investor asing ragu-ragu di tengah kekhawatiran bahwa presiden Indonesia berikutnya mungkin akan membatalkan proyek tersebut.
Hingga bulan Juli, pemerintah mengatakan Indonesia telah menerima sekitar 300 surat pernyataan niat (letter of Intent) dari perusahaan-perusahaan, dan sekitar 30 di antaranya sedang mengambil langkah untuk berinvestasi. Perusahaan asing dari Tiongkok, Korea Selatan, Singapura, dan Jepang telah menyatakan minatnya untuk ambil bagian. Namun sejauh ini, belum ada perjanjian nyata yang dibuat.
“Perusahaan-perusahaan Jepang masih mengambil posisi menunggu dan melihat hingga pemilihan presiden berikutnya,” kata seorang pejabat pemerintah Jepang, meskipun “beberapa perusahaan menunjukkan minat untuk bergabung dalam proyek ini.”
Anggota Kamar Dagang Amerika di Indonesia mengadakan pertemuan dengan Bambang Susantono, ketua Otoritas Ibu Kota Nusantara pada bulan Mei. Berdasarkan pernyataan setelah pertemuan itu, para peserta mengungkapkan rasa ingin tahunya mengenai kondisi keuangan proyek serta dampak tahun politik terhadap kemajuan proyek tersebut.
Dari perkiraan biaya konstruksi sebesar Rp466 triliun, sebanyak 80 persen akan didanai oleh sumber luar seperti sektor swasta dan pemerintah daerah yang kaya.
Untuk melindungi proyek warisannya, Jokowi memastikannya melalui pembentukan kerangka hukum bahwa proyek tersebut akan terus berjalan bahkan setelah ia meninggalkan jabatannya. Meski begitu, kekhawatiran masih tetap ada.
Salah satu pakar asal Jepang yang memiliki kontak tingkat tinggi di Indonesia mengatakan bahwa meskipun presiden berikutnya tetap melanjutkan relokasi, ia mungkin akan mengubah alokasi anggaran atau bahkan meminimalkan proyek tersebut.
Sementara itu, Piter Abdullah, direktur eksekutif Segara Research Institute yang berbasis di Jakarta, mengatakan proyek berskala besar seperti itu “menjanjikan” bagi perusahaan dan harus ada minat terlepas dari apakah proyek tersebut berasal dari dalam negeri atau asing.
“Tetapi mereka harus menunggu terlebih dahulu untuk memastikan bahwa proyek ini akan berkelanjutan setelah pemilu.”