Jokowi Bakal Jadi Presiden dengan Impor Beras Terbesar Dalam Sejarah Indonesia

"Tugas pemerintah menjaga stok pangan nasional," ujar Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi

Impor beras tahun ini akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia

Pemerintah dikabarkan bakal melakukan impor beras sebanyak 1,5 juta ton pada tahun ini. Langkah tersebut dilakukan guna mengamankan cadangan beras pemerintah (CBP).

Jika keputusan tersebut benar-benar diwujudkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan tercatat sebagai Presiden RI yang mengimpor beras dengan jumlah terbanyak dalam sejarah.

Rekor tersebut didapat lantaran pada tahun ini juga pemerintah melalui Perum Bulog telah melakukan impor 2 juta ton beras dengan tujuan yang sama. Sehingga total beras yang didatangkan dari luar negeri mencapai jumlah 3,5 juta ton.

Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mengakui pemerintah bakal melakukan impor 1,5 juta ton beras. Namun jumlah tersebut baru sebatas rencana. Sedangkan jumlah beras yang dipastikan diimpor hanya 600 ribu ton.

"(Rencana impor beras) 1,5 juta ton itu kemungkinan besar yang masuk cuma 600 ribu ton, gak sampai (1,5 juta ton), tapi kita lagi cari sebaik mungkin untuk memenuhi," ujar Arief.

Dikutip dari cnbcindonesia.com, pada Sabtu 14 Oktober 2023, Arief menyatakan saat ini pihaknya fokus pada upaya menjaga stok pangan nasional. Menurutnya pada saat yang sama pemerintah juga mendorong peningkatan produksi beras nasional.

"Tugas pemerintah menjaga availability stok pangan nasional fokusnya di persiapan produksi. Jadi, jangan mikir impornya tapi yang dipikirkan adalah persiapan produksi, karena ini akan nyambung terus nih musim tanam (MT) satu, jangan dibalik," tutur Arief.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) ini menambahkan peningkatan produksi dalam negeri dimaksudkan agar pemerintah tidak hanya mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri. Nantinya impor hanya akan menjadi opsi terakhir.

"Impor itu adalah opsi terakhir. Bukan impor itu yang nomor satu nya," imbuhnya.

Arief menuturkan saat ini Kementerian Pertanian tengah mempersiapkan pupuk, benih, alat dan mesin pertanian (alsintan), hingga penyuluhan. Hal itu dilakukan dalam upaya mendorong produksi beras nasional.

Diperkirakan pada November atau Desember berbagai wilayah di tanah air sudah memasuki musim hujan dan para petani akan mulai melakukan tanam padi. Diharapkan di saat itu semua hal pendukung sudah siap.

"Saya akan buat itu semua masif. November, Desember kan mulai hujan, airnya sudah mulai banyak. Start tanam, jadi disiapin nya mulai dari sekarang, mumpung masih Oktober, begitu November itu nanti bisa semuanya bisa langsung jalan," tutur Arief.

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: [email protected]