Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka menyatakan bakal mengikuti apa pun keputusan terkait keanggotaannya di PDIP. Termasuk jika pada akhirnya partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu memberhentikan atau memecat dirinya.
Saat berbicara di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah Jumat 27 Oktober 2023, Gibran mengatakan telah bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasyid. Menurutnya pertemuan berjalan dengan baik dan semua hal menjadi jelas.
"Saya sudah ketemu Mbak Puan, ketemu Pak Arsjad, bicara baik-baik, beliau memahami, udah itu aja cukup," ujar Gibran.
Namun Wali Kota Surakarta ini tidak menjelaskan apa saja hasil atau keputusan dari pertemuannya dengan Puan dan Arsjad. Gibran menyebut pernyataan Puan sudah cukup jelas sehingga tidak perlu diulang.
"Kan sudah saya beritahu berkali-kali, udah dari Minggu lalu ada Pak Arsjad juga sudah jelas, statement Mbak Puan sudah jelas juga, tidak perlu saya ulang-ulang lagi," ujarnya.
Terkait pernyataan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun bahwa secara de facto statusnya di PDIP sudah berakhir, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini mengaku akan mengikutinya.
"Ya itu sudah kalau Pak Komar berstatement seperti itu, ya sudah. Saya ngikut aja, kalau Pak Komar udah berstatement seperti itu," kata Gibran.
Sebelumnya Komarudin Watubun menegaskan keanggotaan Gibran di PDIP sudah berakhir. Hal ini setelah setelah Gibran memutuskan menerima pinangan Koalisi Indonesia Maju KIM untuk menjadi Cawapres mendampingi Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto.
"Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDI Perjuangan telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi Cawapres dari KIM," ucap Komarudin.
Saat memberikan keterangannya, Kamis 26 Oktober 2023, Komarudin menyatakan Gibran tidak tegak lurus dengan keputusan partai yang telah secara resmi mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Bahwa saat ini Gibran tidak tegak lurus dengan instruksi partai, maka dia otomatis tidak lagi di PDI Perjuangan. Tapi ingat, keluar satu kader, ada banyak kader-kader partai baru yang potensial bergabung dengan Partai dan TPN Ganjar-Mahfud," ucapnya.
Komarudin meminta persoalan ini tidak perlu dibesar-besarkan apalagi dibuat heboh. Menurutnya, seorang kader keluar, pindah, dan berhenti dari partai merupakan hal biasa.