Sertifikat retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang Jawa Tengah ternyata tidak ada fungsinya. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan sertifikat retret hanya pertanda kepala daerah pernah ikut pembekalan.
"Enggak ada, itu kan untuk bekal mereka nanti. Kalau yang lulus berarti mereka penuh (mengikuti retret), tergantung juga daya tangkap masing-masing," katanya.
Saat berbicara di Kompleks Akmil, Senin 24 Februari 2025 Tito mengungkapkan mengikuti retret sejak awal tidak menjadi jaminan kepala daerah bisa menyerap semua materi yang diberikan. Apalagi bagi yang tidak mengikuti dari awal, Tito menyebut bisa dipastikan banyak materi pembekalan yang terlewatkan.
"Kalau ikut terus sakit kemudian di kamar aja ya enggak dapat apa-apa juga. Ada juga yang memiliki daya tangkap bagus. Variasi tiap-tiap orang," ujar Tito.
Mantan Kapolri ini pun menyarankan kepala daerah yang baru bergabung bertanya kepada peserta yang mengikuti dari awal. Menurut Tito materi pembekalan bisa dipelajari.
"Kelemahannya yang datang terlambat, dia enggak bisa mengikuti yang kemarin. Caranya dia harus berusaha buat nanya-nanya kepada yang lain. Kan bahan pembicara kita bagi, ya dia harus belajar lagi," ucap Tito.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menambahkan selain mempelajari materi yang terlewat, para peserta juga bisa mengisi waktu masa retret yang tersisa dengan membangun komunikasi atau jaringan dengan kepala daerah lainnya.
"Bagi yang lulus kami anggap apresiasi mereka sudah mengikuti hampir semuanya. Yang lain, tetap kami hargai, tapi sertifikatnya kehadiran saja," imbuh Tito.
Sebelumnya Mendagri Tito Karnavian menyinggung soal kepala daerah dari PDIP yang baru bergabung di tengah kegiatan retref di Akmil Magelang. Padahal kegiatan tersebut berlangsung sejak 21 hingga 28 Februari 2025.
Saat memberikan keterangan di lokasi retret, Minggu 23 Februari 2025, Tito mengatakan dalam waktu dekat akan ada kepala daerah yang bergabung. Namun Tito tidak menyebutkan berapa jumlahnya.
"Saya tahu dalam beberapa waktu ini akan ada lagi yang akan bergabung. Saya enggak akan sebutkan jumlahnya bergabung. Silakan, kita welcome masuk," katanya.
Tito menegaskan akan ada perbedaan perlakuan terhadap kepala daerah yang baru bergabung. Salah satunya mereka tidak akan dinyatakan lulus. Pasalnya dalam pembobotan sisi kehadiran dijelaskan peserta harus menghadiri paling sedikit 90 persen kegiatan retret.
"Ya, kita akan bedakan dengan sertifikatnya. Yang 90 persen sertifikatnya lulus. Yang datang di tengah-tengah, kita berikan sertifikat, telah mengikuti. Telah mengikuti saja, enggak ada kata-kata lulusnya," ujar mantan Kabareskrim Polri ini.
Sementara itu Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan 55 kepala daerah dari PDIP akan segera mengikuti retret Akmil, Magelang. Setelah sebelumnya menunda kedatangan lantaran adanya instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ada kemungkinan, dalam waktu yang tidak terlalu lama, bergabung," ujarnya
Saat memberikan keterangan di lokasi retret Minggu 23 Februari 2025, Bima tidak memerinci kapan dan siapa saja kepala daerah asal PDIP yang bakal bergabung
"Saya mendengar kemungkinan (masuk) bertahap, tapi jumlahnya kita tidak tahu," lanjutnya.