Ormas Ganggu Pembangunan Pabrik BYD di Subang, Eks Panglima TNI: Tumpas Saja

Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno mengabarkan rencana pembangunan pabrik mobil listrik BYD di Kabupaten Subang, Jawa Barat mendapat gangguan dari anggota ormas

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko meminta ormas yang melakukan aksi premanisme di pabrik BYD di Kabupaten Subang, Jawa Barat ditumpas semua

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko meminta pemerintah Jawa Barat menumpas pelaku aksi premanisme di proyek pembangunan pabrik mobil listrik BYD di Kabupaten Subang. Moeldoko menegaskan aksi premanisme telah merugikan negara dan layak ditumpas habis. 

"Saya dukung apa yang dilakukan Gubernur Jawa Barat, tumpas saja semua itu," katanya. 

Saat memberikan keterangan di Jakarta yang dikutip pada Rabu 23 April 2025, Moeldoko mengatakan masyarakat seharusnya ikut membantu menciptakan situasi kondusif. Terutama terhadap pihak-pihak yang berniat membuka lapangan pekerjaan.

"Kita perlu peluang untuk kerja, ada orang datang berikan peluang malah diganggu orang lain," ujar Moeldoko. 

Mantan Kepala Staf Presiden (KSP) ini menambahkan iklim investasi dalam negeri memerlukan dukungan semua pihak, termasuk masyarakat. Urgensi tersebut tak lepas dari situasi ekonomi saat ini.

"Menghimbau supaya di tengah situasi iklim dunia usaha yang relatif perlu perhatian, maka masyarakat Indonesia bisa ciptakan iklim investasi yg baik. Jangan sampai pengangguran makin banyak tapi malah satu sisi ironis," ucap Moeldoko. 

Sebelumnya sejumlah anggota organisasi kemasyarakatan atau ormas dikabarkan melakukan aksi premanisme di pabrik BYD di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kabar itu disampaikan Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno yang mengatakan aksi premanisme itu telah merugikan perusahaan. 

Namun saat berbicara melalui unggahan di akun Instagram miliknya, Eddy tidak menyebut nama ormas yang dimaksud. Eddy pun meminta pemerintah menindak tegas para pelaku di balik kasus premanisme ini.

"Sempat ada permasalahan terkait premanisme, ormas yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Saya kira itu harus tegas. Pemerintah perlu tegas untuk menangani permasalahan ini," kata Eddy. 

Politikus PAN ini menuturkan tindakan ormas itu tidak bisa dianggap sepele karena telah merusak iklim investasi di Indonesia. 

Sementara itu Head of Marketing PR and Government Relation BYD Motor Indonesia, Luther T Panjaitan mengatakan pihaknya telah berkomitmen membangun pabrik di Indonesia. Meski mendapat gangguan dari ormas, Luther memastikan pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat tetap berjalan seperti rencana.

"Hingga saat ini, seluruh proses persiapan dan pembangunan pabrik berjalan dengan baik," katanya.

Luther menambahkan BYD tetap fokus dalam menjalankan komitmen untuk berinvestasi dalam bentuk pabrik di Indonesia. Perusahaan juga berupaya mempercepat proses pembangunan pabrik tersebut.

"Dan kami sedang fokus untuk menyelesaikan proses pembangunan sesuai dengan komitmen dengan pemerintah," ucap Luther.

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: [email protected]