Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menegaskan Bupati Kepulauan Meranti, Provinsi Riau Muhammad Adil bukanlah kader partinya. Djarot menyebut bupati yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu tidak pernah mengikuti kaderisasi, sehingga tidak bisa disebut sebagai kader PDIP.
"Yang bersangkutan bukan kader partai. Yang disebut kader partai adalah anggota partai yang sudah mengikuti kaderisasi di tingkatan partai,” kata Djarot.
Saat memberikan keterangan di Jakarta, Jumat 7 April 2023, Djarot bahkan menyebut Adil sebagai kader 'kutu loncat.' Hal ini lantaran Bupati Kepulauan Meranti periode 2021-2024 itu sering berpindah-pindah partai.
“Informasi yang saya terima beliau sering pindah partai ya. Yang jelas yang bersangkutan tidak pernah mengikuti kaderisasi di partai, sehingga bukan kader partai,” tutur Djarot.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menerangkan PDIP sangat tegas terhadap tindakan korupsi. Itulah sebabnya partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu selalu mendukung langkah KPK dalam upaya pemberantasan korupsi.
“Sikap partai jelas dan tegas untuk mendukung KPK dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi,” pungkas Djarot.
Sebelumnya, pada Kamis 6 April 2023, KPK berhasil melakukan OTT terhadap Bupati Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, Muhammad Adil. Selanjutnya pada Jumat 7 April 2023, Adil diterbangkan ke Jakarta guna menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Jumat 7 April 2023 mengatakan Adil ditangkap karena diduga terlibat dalam kasus korupsi di Kabupaten Kepulauan Meranti. Selain Adil, menurut Ali, Tim KPK juga berhasil mengamankan beberapa pihak.
"Benar, tadi malam, tim KPK berhasil lakukan tindakan tangkap tangan terhadap beberapa pihak yang sedang melakukan korupsi di Kabupaten Kepulauan Meranti Riau. Beberapa pihak sudah ditangkap diantaranya Bupati,” ujar Ali Fikri.
Nama Muhammad Adil sempat menjadi perhatian publik. Pasalnya Adil sempat mengatakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berisi para iblis. Adil juga sempat mengancam akan bergabung dengan Malaysia lantaran ia kecewa atas rendahnya dana bagi hasil (DBH) yang diterima Kabupaten Kepulauan Meranti.
Adil diketahui pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Riau selama 2 periode. 2014-2019 dan 2019-2024. Namun ada 2020, Adil mengundurkan diri karena terpilih menjadi Bupati Kepulauan Meranti.
Adil pernah bergabung dengan 3 partai politik, pertama Partai Hanura pada 2018. Selanjutnya Adil bergabung dengan PKB sejak 2018-2021. Terakhir Adil diketahui bergabung dengan PDIP sejak 2021.