Pengamat Duga Ada Keterlibatan Jokowi dan Gibran dalam Kasus Korupsi Bos Sritex

Hubungan kedekatan antara keluarga Lukminto dan keluarga Jokowi dinilai sudah melampaui batas profesionalisme

Pengamat politik Muslim Arbi menduga ada keterlibatan Jokowi dan Gibran dalam kasus korupsi bos Sritex Iwan Setiawan Lukminto

Kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit perbankan yang melibatkan Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman atau Sritex Iwan Setiawan Lukminto diduga terkait dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan bapaknya, mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Dugaan itu lantaran kedekatan hubungan antara keluarga Lukminto dan keluarga Jokowi yang terjalin selama ini. 

Pengamat politik Muslim Arbi mengatakan penangkapan Iwan Setiawan Lukminto oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) bisa mengungkap skandal dugaan korupsi yang tidak hanya soal industri tapi juga dikaitkan dengan politik. Muslim menduga pemberian fasilitas kredit yang diterima Sritex tak lepas dari campur tangan Jokowi, sejak masih menjadi Wali Kota Surakarta atau Solo, Jawa Tengah hingga menduduki jabatan Presiden RI. 

Muslim menilai hubungan antara keluarga Lukminto dan keluarga Jokowi sudah melampaui batas profesionalisme. Sehingga muncul dugaan campur tangan dalam pemberian fasilitas kredit perbankan.

“Informasi yang kami dapat, ada semacam endorsement dari Jokowi yang membuat bank merasa aman memberikan kredit ke Sritex. Tapi, faktanya, dana itu malah disalahgunakan,” ujar Muslim.

Saat memberikan keterangan yang dikutip pada Sabtu 24 Mei 2025, Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu ini menambahkan kemudahan fasilitas kredit yang diterima Sritex menurut Muslim terus berlanjut saat Gibran menjadi Wali Kota Surakarta.

Gibran diyakini memiliki jaringan yang cukup luas dengan para pengusaha lokal. Muslim pun mengaitkan hal ini dengan kemungkinan adanya kontinuitas dukungan politik dan bisnis antara keluarga Jokowi dan Sritex.

“Pertanyaannya apakah kedekatan ini hanya sebatas hubungan lama, atau ada peran lebih jauh yang ikut mengamankan kepentingan Sritex di masa pemerintahan Jokowi, bahkan hingga sekarang ketika Gibran menjabat sebagai Wapres?” kata Muslim.

Sementara itu di jagad media sosial juga muncul tudingan serupa. Seorang pemilik akun TikTok @andhikadian.believefire mengaitkan penangkapan Iwan Setiawan Lukminto dengan isu Goodie Bag "Mase". Diduga "Mase" yang dimaksud tak lain adalah  Gibran. 

Awalnya saat berbicara melalui unggahan di akun TikTok yang dikutip pada Sabtu 24 Mei 2025, pria yang mengaku sebagai advokat itu menuliskan soal penangkapan Iwan. 

"Nah Selasa malam tanggal 20 Mei Dirut Sritex Iwan ditangkap Kejaksaan Agung, diduga terlibat dalam kasus korupsi pemberian kredit dari bank negara kepada perusahaannya," katanya

Menurutnya, Sritex dulunya raksasa tekstil nasional tapi akhirnya colaps akibat utang puluhan triliun rupiah. Pertanyaan pun muncul, bagaimana mungkin perusahaan yang sedang bermasalah bisa mendapat kredit dari bank milik negara dengan jumlah besar. Dia juga menanyakan siapa yang bermain di belakang penangkapan Iwan. 

"Kredit tersebut diberikan tanpa analisis risiko yang memadai, ada indikasi kuat bahwa pinjaman diberikan karena faktor kekuasaan, koneksi atau bahkan tekanan politik. Nah siapa yang bermain di belakang penangkapan ini (Iwan) kan harus jadi momentum, karena Sritex bukan nama baru dalam sorotan publik," ujarnya.

Selanjutnya pemilik akun menuturkan tentang program Bantuan Sosial atau bansos yang diluncurkan saat pandemi Covid-19 di tahun 2020. Saat itu Sritex menjadi penyedia tas atau goodie bag berisi bansos. Belakangan proyek goodie bag itu memicu kontroversi lantaran ada dugaan atas arahan dari "Mase."

"Dan nama Mase itu kan sempat diseret dalam kasus korupsi bansos. Saat ini isu tenggelam tapi sekarang dengan sorotan Sritex kembali mencuat. Siapa yang benar-benar diuntungkan dari proyek bansos, dan apakah semua pihak sudah dimintai pertanggungjawabannya, jangan sampai kasus ini menguap," ujar pemilik akun.

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: [email protected]