Pengamat politik Rocky Gerung menduga penetapan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak lepas dari campur tangan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan menurut Rocky yang menjadi sasaran bukanlah Hasto, melainkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Sebetulnya yang mau ditersangkakan pasti Megawati kan," katanya.
Saat berbicara di kanal YouTube miliknya @RockyGerungOfficial, yang dikutip pada Sabtu 29 Desember 2024, Rocky menilai penetapan tersangka Hasto tersebut bagian dari 'dendam politik' Jokowi terhadap Megawati. Terlebih PDIP telah secara resmi memecat Jokowi serta anak dan menantunya Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution.
Jokowi menurut Rocky, sakit hati karena telah disingkirkan oleh orang yang membesarkannya.
"Jokowi benar-benar tersingkir dari karir politiknya oleh orang yang membesarkan dia," ujar Rocky.
Mantan dosen Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia ini menilai Hasto adalah pintu masuk untuk melemahkan Megawati secara politik. Langkah tersebut dipoles sedemikian rupa agar seolah-olah sebuah peristiwa hukum.
Rocky meyakini kasus yang menjerat Hasto bukan sekadar kasus hukum biasa. Wakil Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) ini jika Hasto benar-benar ditangkap, bakal ada peristiwa politik besar.
Sebelumnya, KPK secara resmi menetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus kasus suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI yang melibatkan Harun Masiku.
Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa 24 Desember 2024 mengatakan sebagian uang yang digunakan Harun Masiku menyuap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan berasal dari Hasto
“Dari proses pengembangan penyidikan ditemukan bukti petunjuk bahwa sebagian uang yang digunakan untuk menyuap berasal dari saudara HK,” katanya.
Setyo mengungkapkan, suap diberikan lantaran Hasto ingin menjadikan Harun sebagai anggota DPR RI pergantian antar waktu (PAW) Daerah Pemilihan Sumatera Selatan (Sumsel) menggantikan Nazaruddin Kiemas yang meninggal dunia.
Padahal yang seharusnya menjadi anggota DPR RI mengganti Nazaruddin adalah Riezky Aprilia.