Pertamina Hapus Pertalite Tahun Depan, PKS: Jangan Gegabah Buat Kebijakan

Jangan sampai niatan menjaga lingkungan justru menyebabkan kesengsaraan bagi masyarakat.

Politisi PKS Diah Nurwitasari meminta Pertamina tidak gegabah menghapus Pertalite tahun depan

Rencana PT Pertamina menghapus bahan bakar minyak BBM jenis Pertalite terus menjadi sorotan. Banyak yang meminta Pertamina tidak gegabah dalam membuat keputusan, tertama yang mengangkut hajat hidup rakyat dan BBM adalah salah satunya.

Para wakil rakyat pun menyuarakan hal yang sama. Anggota Komisi VII DPR RI Diah Nurwitasari mengritisi rencana tersebut. Saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan jajaran direksi Pertamina, Rabu 30 Agustus 2023, Diah mengingatkan pimpinan BUMN itu agar berhati-hati dalam membuat kebijakan.

“Harus lebih hati-hati kalau Pertamina ingin melakukan kebijakan tersebut. Harus didalami lagi, karena ini (BBM) merupakan salah satu kebutuhan penting masyarakat”, ujar Diah.

Politisi PKS ini menyadari lingkungan memang perlu dijaga kelestariannya. Hal itu pula yang salah satunya menjadi dasar Pertalite bakal dihapus. Namun menurut Diah, keinginan menjaga lingkungan perlu disinergikan dengan kebijakan yang terkait dengan aktivitas ekonomi rakyat.

Jika tidak, ujar anggota parlemen asal Jawa Barat ini, kebijakan yang dibuat mencederai kebijakan lainnya yang bahkan bisa merugikan dan menyengsarakan rakyat.

“Sesuatu yang sifatnya positif terhadap emisi, juga harus kita sesuaikan dengan realitas yang ada di lapangan, di tengah masyarakat”, ujar Diah.

Sementara itu Direkrur Utama Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati membenarkan adanya rencana menghapus Pertalite yang merupaka BBM dengan Research Oktan Number (RON) 90. Nicke mengatakan sebagai gantinya, akan diluncurkan BBM baru, yakni Pertamax Green 92 yang lebih ramah lingkungan.

Saat berbicara dalm Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu 30 Agustus 2023, Nicke mengusulkan subsidi yang selama ini berikan untuk Pertalite dialihkan ke Pertamax Green 92.

Nicke menambahkan usulan menghapus Pertalite sesuai dengan aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang meminta BBM yang dipasarkan di Indonesia minimal memiliki RON 91.

"BBM subsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92, karena aturan KLHK oktan number yang boleh dijual di Indonesia minimum 91," ujar Nicke.

Mantan Dirut PT Mega Eltra ini mengatakan Pertamina telah meluncurkan BBM jenis Pertamax Green 95, Juli 2023 lalu. Saat ini menurut Nicke, pihaknya tengah mempersiapkan peluncuran Pertamax Green 92 yang nantinya menggantikan Pertalite.

Peluncuran energi hijau menurut Nicke tidak hanya bermanfaat untuk menurunkan emisi karbon, terutama dari kendaraan bermotor. Langkah tersebut juga bisa mengurangi anggaran untuk impor gas.

"Jadi ini sudah sangat pas, satu, aspek lingkungan bisa turunkan karbon emisi. Kedua, mandatory bioetanol bisa kita penuhi. Ketiga, kita menurunkan impor gasoline," ujarnya.

Nicke menambahkan nantinya akan ada dua jenis BBM Pertamax Green, yakni yang mempunyai RON 95 dan 92. Pertamax green 92 adalah campuran antara BBM RON 90 (Pertalite) dengan 7 persen bioetanol (E7). Langkah ini sejalan dengan komitmen Pertamina mendukung pemerintah untuk menurunkan emisi dari bensin.

"Jadi, ada 2 green gasoline, green energy, low carbon yang jadi produk baru dari Pertamina," tutur Nicke.

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com