Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi usai Dilantik jadi Presiden

Prabowo akan lebih memilih PDIP ketimbang Jokowi

Prabowo diprediksi akan meninggalkan Jokowi usai dilantik menjadi Presiden pada Oktober 2024

Kebersamaan Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diperkirakan tidak akan berlangsung lama. Presiden terpilih hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 itu bakal meninggalkan Jokowi usai dilantik pada 20 Oktober 2024.

Pengamat politik Adi Prayitno memprediksi Prabowo akan memilih bersama PDIP dan meninggalkan Jokowi. Perkiraan itu disampaikan Adi saat berbicara di program Obrolan Newsroom Kompas.com, Selasa 30 Mei 2024.

“Rasa-rasanya setelah 20 Oktober, Prabowo ini akan jauh memprioritaskan PDIP ketimbang Jokowi yang sudah tak lagi jadi presiden,” ujarnya.

Namun menurut Adi, untuk saat ini Prabowo masih menghargai Jokowi. Ayah dari wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka itu masih dianggap penting lantaran masih menjadi Presiden RI hingga Oktober 2024.

“Tapi per hari ini, saya membaca Prabowo masih cukup menghargai dan menjadikan Jokowi sebagai variabel penting. Karena sampai tanggal 20 saya kira Jokowi masih jadi presiden,” kata Adi.

Direktur Eksekutif Parameter Politik ini menilai Prabowo akan membuka peluang bagi PDIP bergabung dalam koalisi, dengan catatan, Jokowi tidak lagi ikut campur dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Oleh karena itu, setidaknya PDIP barrier politiknya bagaimana hubungan Prabowo dan Jokowi. Kalau sudah tak baik-baik saja, bukan tidak mungkin PDI-P itu akan jadi bagian dari koalisi," ungkapnya.

Adi menambahkan bagi Prabowo dukungan PDIP tentu lebih penting ketimbang Jokowi. Pasalnya partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu adalah pemenang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. PDIP juga memiliki kursi paling banyak di parlemen.

Nantinya bakal terlihat apakah Jokowi masih dianggap sosok yang penting atau tidak bagi Prabowo.

“Karena kalau mau jujur, Prabowo ini pasti akan bicara ke depan, bagaimana mendapatkan dukungan berlimpah, dukungan politik, dukungan partai solid, sehingga semua keputusan politik bisa berjalan dengan baik,” ucapnya.

Adi juga meyakini Partai Gerindra dan Prabowo tidak nyaman jika PDIP berada di luar kekuasaan. Terlebih partai banteng moncong putih itu mempunyai pengalaman menjadi oposisi.

“Mereka bisa kritis dan selalu bisa resisten setiap keputusan politik Prabowo. Pasca (Jokowi) tak lagi jadi presiden, Prabowo akan memilih, lebih penting mana antara PDI-P dan Pak Jokowi,” ujar Adi.

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com