Penunjukan Letjen TNI Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan diduga mengandung unsur pertemanan. Hal lantaran Letjen Djaka mempunyai kedekatan dengan Presiden Prabowo Subianto. Penilaian itu disampaikan pengamat politik dan militer Selamat Ginting.
Saat memberikan komentar yang dikutip dari Kompas.com pada Rabu 21 Mei 2025, Selamat mengatakan Letjen Djaka adalah anggota Tim Mawar yang sering dikaitkan dengan penculikan aktivis pada peristiwa 1998.
“Djaka Budi Utama ini memang dekat dengan Prabowo karena pada saat berpangkat kapten, dia bagian dari Tim Mawar yang kontroversi itu," katanya.
Selamat menerangkan sesuai Undang-Undang TNI Pasal 47, Dirjen Bea dan Cukai bukan termasuk jabatan sipil yang boleh diduduki oleh prajurit sipil. Itulah sebabnya Selamat menyarankan Letjen Djaka mundur atau pensiun dini dari kedinasan militer.
“Jika ada perwira aktif menduduki jabatan sipil di luar yang ditentukan dalam Pasal 47 tersebut, maka yang bersangkutan harus pensiun, pensiun dini," kata Selamat.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nasional (Unas) ini menduga Prabowo menempatkan sosok militer karena ada indikasi ketidakwajaran di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Hal inilah yang mendorong Prabowo menempatkan orang kepercayaannya menduduki posisi penting guna memperbaiki penerimaan negara.
Selamat menyarankan penunjukan Letjen Djaka dengan pengangkatan Kolonel (Purn) Restu Widiyantoro sebagai Direktur PT Timah yang juga menjadi sorotan publik lantaran dihantam isu skandal mega korupsi.
Selamat juga berharap jika nantinya kondisi sudah normal, Prabowo mengembalikan pimpinam Bea dan Cukai ke pejabat sipil yang profesional di bidangnya.
“Inilah bagian dari upayanya (Prabowo) menjawab Astacita yang ketujuh, pemberantasan korupsi. Jadi kita dukung kalau memang ini menjadi baik dan tentu saja setelah situasi normal harus dikembalikan ke orang yang lebih profesional di bidangnya seperti Bea dan Cukai karena seorang militer tentu saja tidak memiliki keahlian di bidang itu," pungkasnya.
Sebelumnya kabar Letjen TNI Djaka Budi Utama bakal memimpin Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di Kementerian Keuangan disampaikan oleh Sekretaris Deputi bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bimo Wijayanto.
Saat berbicara di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 20 Mei 2025, Bimo menyatakan dirnya dan Letjen Djaka mendapat mandat langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk bergabung dengan Kementerian Keuangan.
Bimo memang tidak secara tegas menyebutkan jabatan apa yang akan diduduki dirinya dan Letjen Djaka. Namun kuat dugaan Bimo akan menggantikan Suryo Utomo sebagai Direktur Jenderal Pajak, sedangkan Djaka akan memimpin Ditjen Bea dan Cukai menggantikan Askolani.
"Hari ini saya dengan Pak Letjen Djaka Budi Utama dipanggil oleh Bapak Presiden. Saya diberikan mandat nanti sesuai dengan arahan Menteri Keuangan, akan bergabung dengan Kementerian Keuangan, begitu juga dengan Letjen Djaka," kata Bimo.