Kelompok relawan Pro Jokowi atau Projo menyatakan mantan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi bisa saja menghancurkan PDIP. Terutama jika terus-menerus diserang dan diganggu.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Umum (Waketum) Projo Freddy Alex Damanik menanggapi soal pernyataan politisi PDI Perjuangan, Guntur Romli soal sikap kontroversi Jokowi. Freddy menyebut Jokowi bisa menghancurkan PDIP dengan caranya sendiri.
“Sekarang kalau PDIP terus mengganggu Jokowi bukan tidak mungkin Jokowi juga akan melawan dan akan menghancurkan kembali PDIP dengan cara caranya, walaupun beliau sudah tidak Presiden lagi," ujarnya.
Itulah sebabnya Freddy meminta PDIP tidak lagi menyinggung soal Jokowi. Dia juga minta partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu segera move on dari Jokowi.
“Kami meminta kepada PDIP segera move on dari Jokowi, tidak usah lagi menyerang Jokowi dan keluarganya,” katanya.
Saat memberikan keterangan yang dikutp pada Minggu 16 Maret 2025, Freddy menuturkan Jokowi adalah manusia biasa yang punya batas kesabaran. Tidak mungkin hanya diam secara terus saat dihina, dicela, bahkan difitnah.
“Faktanya selama ini memang beliau selalu diam setiap dicela,dihina, difitnah, tapi semua orang mempunyai batas kesabaran, termasuk seorang Jokowi yang juga merupakan manusia biasa yang mempunyai batas kesabaran,” kata Freddy,
Komisaris Independen PT Sang Hyang Seri ini menilai tindakan yang dilakukan PDIP terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah di luar batas. Menurutnya Jokowi bisa menjadi Presiden RI selama dua periode karena dipilih rakyat.
Freddy pun menyinggung pasangan Ganjar-Mahfud di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pasangan yang diusung PDIP itu kalah lantaran hanya perolehan suara yang hanya sedikit. Hal itu terjadi setelah Jokowi memainkan kekuatannya.
“Kami melihat PDIP sudah sangat keterlaluan kepada Jokowi, PDIP lupa bahwa Jokowi adalah Presiden 2 periode yang banyak pendukung dan dicintai rakyat. Lihat saja di Pilpres 2024 begitu Jokowi memainkan kekuatannya maka calon PDIP langsung terkapar hanya dapat 16 persen,” imbuh Freddy.
Sebelumnya juru bicara PDIP Guntur Romli mengomentari Jokowi yang mengaku diam saat dicela dan dihina. Guntur menyebut pengauan Jokowi kontradiktif.
"Saya juga ingin mengomentari penyataan Jokowi yang ngaku diam, tapi tiap hari sepertinya dia tiga kali sehari ngomong ke media, udah kayak minum obat. Bagaimana disebut diam?" ujarnya.
Saat memberikan pernyataan yang dikutip dari detikcom, Sabtu 15 Maret 2025, Guntur mengatakan pernyataan Jokowi banyak yang melenceng dari kenyataan. Salah satunya Jokowi pernah bilang akan kembali ke Solo dan menjadi rakyat biasa.
Ternyata bapak kandung Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu justru melakukan blusukan politik dan akan membentuk partai super. Jokowi juga pernah bicara Gibran tidak akan menjadi calon wakil presiden (Cawapres) di Pilpres 2024.
"Ternyata masih terus 'blusukan politik' ke mana-mana malah mau bikin partai super tbk. Omon-omonnya (soal) Gibran tidak akan jadi cawapres karena baru 2 tahun jadi wali kota, soal usia, tiba-tiba didukung jadi cawapres," ucapnya.
Guntur mengumpamakan Jokowi sein kiri tapi belok kanan, melenceng dari kenyataan.
"Apa yang disampaikan Jokowi tidak perlu dipercaya," jelasnya.