Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Bappenas RI Tahun 2023. Dengan demikian Ganjar sudah tiga kali meraih penghargaan Bappenas ini. Sebelumnya Ganjar juga pernah mendapat penghargaan ini pada 2019 dan 2020.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyerahkan langsung penghargaan ini pada Ganjar Pranowo di Kantor Bappenas Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Juni 2023.
Pada acara penyerahan penghargaan ini, Ganjar ditunjuk jadi mentor pada sesi Sharing Session Pembangunan Daerah 2023. Dia memaparkan proses pembangunan Jateng kepada perwakilan pemerintah 38 provinsi, 22 Kabupaten/Kota, Ombudsman RI, Tim Penilai PPD, serta para pemangku kepentingan pembangunan daerah di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Ganjar menjelaskan proses pembangunan Jateng dimulai dari perencanaan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari kalangan perempuan, penyandang disabilitas, hingga anak-anak.
Ganjar mengatakan, program pembangunan di Jateng tak hanya berfokus pada pengembangan infrastruktur tetapi juga peningkatan kesejahteraan masyarakat, mulai dari pencegahan stunting, angka kematian ibu dan bayi, hingga pernikahan dini.
Tiap musrenbang, kata Ganjar, dia keliling di enam eks karesidenan dan wajib mengundang tiga kelompok, yang masuk ketegori marjinal yakni perempuan, disabilitas dan anak-anak.
Menurut Ganjar, keterlibatan kelompok tersebut juga dilakukan demi membuka ruang luas untuk seluruh masukan masyarakat. Hal itu bertujuan agar setiap kelompok masyarakat, khususnya kategori marjinal, mendapatkan perhatian pemerintah.
Selanjutnya Ganjar memaparkan bahwa seluruh usulannya dimasukkan, baru proses politik ke dewan (DPRD). Karena keterbatasan APBD, maka perlu ada edukasi dan keputusan berdasar skala prioritas.
Selain itu Ganjar juga menjalin sinergitas dan menekankan kreativitas antara pemerintah pusat, daerah, kabupaten/kota, serta CSR dan filantropi. Cara ini dilakukan untuk memaksimalkan program yang sudah berjalan.
Di Jateng, Ganjar menggulirkan program pendampingan satu OPD satu desa miskin, satu OPD satu inovasi, sekolah untuk siswa miskin, dan lain sebagainya.