Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara soal pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Airlangga menyebut rupiah yang sudah tembus Rp16.400 per dolar AS disebabkan sentimen pelaku pasar keuangan terhadap kondisi ekonomi AS.
Saat memberikan keterangan di kantornya yang dikutip pada Sabtu 15 Juni 2024, Airlangga menjelaskan, perekonomian AS kondisinya terus membaik. Hal itu menyebabkan investor menaruh perhatian khusus terhadap tekanan inflasi negara itu yang sulit turun.
"Kan ekonomi AS membaik, pertumbuhannya bagus," kata Airlangga.
Sementara itu Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan kondisi rupiah masih stabil dibandingkan mata uang negara lain. Bahkan rupiah termasuk mata uang dengan kurs terbaik.
"Rupiah kita sangat stabil, salah satu yang terbaik di dunia dan kita terus melakukan suatu langkah-langkah stabilisasi nilai tukar," katanya.
Saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 14 Juni 2024, Perry memastikan Bank Indonesia telah melakukan berbagai langkah intervensi, salah satunya menarik portofolio asing ke dalam negeri.
Perry membandingkan kondisi rupiah dengan mata Korea Selatan, Filipina, Thailand, hingga Jepang. Menuturnya depresiasi rupiah paling rendah dan stabil dibandingkan negara-negara tersebut.
"Rupiah di 16.300, tolong dilihat dari akhir tahun kemarin, Indonesia itu sangat rendah dan kalau dibandingkan dengan negara lain, sangat lebih rendah dari negara lain," ujarnya.
Pada Jumat 14 Juni 2024, rupiah ditutup pada level Rp16.405 atau melemah 0,86 persen dibanding saat pembukaan perdagangan, yakni Rp16.375 per dolar AS.