Juru bicara PDIP Guntur Romli buka suara soal desakan agar Megawati Soekarnoputri bertemu dengan mantan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi. Guntur mengatakan PDIP tidak berharap Jokowi tidak mengunjungi Ketua Umum PDIP itu.
Pernyataan itu disampaikan Guntur menanggapi desakan Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman agar Megawati bertemu dengan dua mantan Presiden RI, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowi. Guntur pun meminta PSI tidak mengada-ada
"Kami juga tidak berharap dikunjungi Jokowi dan keluarganya, hanya saja jangan mengada-ada mendorong pertemuan, tapi di sisi lain melakukan pengkhianatan dan kekasaran yang nyata," katanya.
Saat memberikan keterangan yang dikutip pada Kamis 10 April 2025, Guntur mempertanyakan motif permintaan itu. Pasalnya selama ini beberapa kader PSI, seperti Ade Armando yang kerap menyerang bahkan melontarkan fitnah kepada Megawati.
"Apa motif PSI tiba-tiba mau mendorong pertemuan Ibu Megawati dengan Pak SBY dengan Jokowi, padahal kader PSI seperti Ade Armando sering menyerang dan memfitnah Ibu Megawati," ujar Guntur.
Mantan kader PSI ini memastikan Megawati tidak pernah menutup diri untuk bertemu siapa pun. Terbukti dengan adanya pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto pada Senin 7 April 2025.
"Ibu Megawati tidak pernah menutup diri untuk dikunjungi oleh siapa pun, apalagi dalam momen Lebaran, seperti kunjungan Pak Prabowo yang dimaknai sebagai kunjungan sahabat dekat yang sesuai tata krama ketimuran, yang muda mengunjungi yang lebih tua, makanya kunjungan itu tertutup karena silaturahim personal persahabatan," ucapnya.
Guntur menambahkan putra-putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro atau Ibas, juga sering mengunjungi Megawati.
"Putra-putra Pak SBY juga sering berkunjung ke Ibu Megawati, seperti Mas AHY dan Mas Ibas dan keluarganya. Semua diterima dengan baik oleh Ibu Megawati dan keluarga beliau," lanjutnya.
Pria asal Situbondo, Jawa Timur ini menilai justru Jokowi dan keluarganya yang tidak pernah mengunjungi Megawati. Hal ini aneh lantaran bapak kandung Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu dulu sering berkunjung. Guntur pun mengibaratkan Jokowi 'habis manis sepah dibuang' atau 'air susi dibalas air tuba.'
"Yang aneh itu Jokowi dan keluarganya, kalau dulu sering berkunjung mungkin, segala cara dipakai untuk mengambil hati Ibu Megawati, karena ada kepentingan dukungan dan kekuasaan, tapi ibarat habis manis sepah dibuang, atau air susu dibalas air tuba, tidak seperti Pak Prabowo dan keluarganya meski ada perbedaan politik dengan PDI Perjuangan tapi tetap hangat dan dekat dengan Ibu Megawati," tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman mengapresiasi pertemuan Megawati dan Prabowo yang dinilainya bisa menjaga kekompakan menghadapi masalah bangsa.
"Sangat positif. Pertemuan tokoh bangsa selalu baik dan bermanfaat. Kita butuh kebersamaan dan kekompakan dalam mengatasi masalah bangsa," katanya.
Saat memberikan keterangan, Rabu 9 April 2025, Andy pun mendorong Presiden RI ke-5 itu juga bertemu dengan SBY dan Jokowi. Andy menyebut pertemuan antartokoh bangsa bisa membuat suasana politik nasional akan semakin kondusif.
"Jika pertemuan dengan Pak SBY dan Pak Jokowi terjadi, pasti membuat suasana semakin baik dan kondusif. Masyarakat butuh teladan dari para pemimpin bangsa," ujar Andy