Soal Arah Politik di 2024, PBNU Tunggu Sikap Rois Aam

Gus Yahya menegaskan politik bukan kepentingan utama NU

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan pihaknya menunggu sikap Rois Aam KH Miftahul Achyar soal sikap politik

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf akhirnya buka suara tentang ke mana arah politik organisasi yang dipimpinnya pada 2024. Pria yang biasa disapa Gus Yahya itu menyatakan pihaknya akan menunggu arahan Rais Aam, KH Miftahul Achyar.

"Soal yang lain-lain misalnya soal politik dan lain-lain sudahlah, ikuti saja saya, kita nunggu Rais Aam," ujar Gus Yahya.

Saat menghadiri pembukaan Rakernas Fatayat NU yang dikutip dari kanal YouTube TVNU, Rabu 4 Oktober 2023, Gus Yahya berpesan agar warga NU atau Nahdliyin melakukan hal yang sama, yakni menunggu sikap politik dari Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.

"Kemarin sudah dibilang sama Rais Aam to kemarin, ya udah kita nunggu aja. Saya aja sudah disuruh nunggu masa kalian enggak nunggu. Kita nunggu saja sudah, enak," ucap Gus Yahya.

Dalam kesempatan tersebut, pengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin, Rembang, Jawa Tengah ini menjelaskan politik bukanlah kepentingan utama PBNU. Pasalnya organisasi yang didirikan oleh KH Hasyim As'ari itu lebih bercorak Islam. PBNU menurut Gus Yahya lebih menekankan melakukan perubahan tanpa berafiliasi dengan salah satu partai politik.

Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini menegaskan NU tidak terlibat politik praktis.

Terkait Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Gus Yahya kembali menekankan hal itu bukanlah kepentingan utama PBNU. Pesta demokrasi yang akan digelar tahun depan itu tak lebih hanya sebatas simbol estafet kepemimpinan di Indonesia.

Gus Yahya menambahkan yang terpenting adalah bangsa ini bisa melewati proses tersebut dengan selamat. Sedangkan prosesnya hanya ibarat tempat lewat saja.

"Karena yang penting soal politik ini, yang penting kan kita lewat dengan selamat, itu aja yang penting. Ini cuma tempat lewatan saja, ini bukan pusat kepentingan kita. Karena positioning Nahdlatul Ulama sudah bergeser tidak lagi politik," ujar Gus Yahya.

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com