Reuni Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dihadiri mantan Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi, Sabtu 26 Juli 2025 terus menjadi sorotan. Pasalnya reuni yang diselenggarakan di aula gedung Integrated Forest Farming Learning Center itu diduga setingan.
Sorotan masyarakat semakin tajam lantaran beberapa peserta reuni yang mengaku sebagai teman seangkatan Jokowi saat kuliah membuat pernyataan yang dinilai aneh. Salah satunya seorang pria bernama Mulyono yang menyatakan saat dia dan Jokowi kuliah, di Fakultas Kehutanan UGM tidak ada jurusan.
"Dulu tidak ada jurusan," kata dalam video yang beredar di media sosial.
Mulyono juga membuat pernyataan aneh soal judul skripsi miliknya. Dia mengaku kuliah di Fakultas Kehutanan tapi skripsi mengambil bidang Ekonomi Manajemen.
"Saya fakultas kehutanan cuma skripsinya saya ngambil bidang ekonomi manajemen,"ujar Mulyono
Belakang tersiar kabar Mulyono sebenarnya bernama Wakidi. Menurut warganet, ia berprofesi sebagai calo di Terminal Tirtonadi, Surakarta atau Solo, Jawa Tengah
Pernyataan Mulyono atau Wakidi soal tidak ada jurusan di Fakultas Kehutanan UGM langsung terbantahkan dengan adanya video dari Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM Prof Dr Ir Muhammad Naiem MAgr Sc
Video itu sebetulnya dibuat untuk Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru di Fakultas Kehutanan atau PPSMB Pelestari pada 2021.
Dalam video tersebut Prof Naim menjelaskan jurusan di Fakultas Kehutanan UGM sudah ada sejak 1978. Sebelumnya pada 1950-1957 Fakultas Kehutanan UGM menggunakan Sistem Bebas. Kemudian pada 1962-1967 menggunakan Sistem Bebas "Kenaikan Kelas".
Selanjutnya seiring perubahan kurikulum, pada 1978-1998 digunakanlah Sistem Kredit Semester. Saat itu mahasiswa Fakultas Kehutanan diharuskan mengambil satu dari empat jurusan yang ada, yakni Silvikultur, Managemen Hutan, Teknologi Hasil Hutan dan Konservasi Sumber Daya Hutan.
"Mahasiswa diharuskan mengambil salah satu dari empat jurusan itu sejak awal. Yang tadinya jurusan di Fakultas Kehutanan itu hanya tiga tetapi pada 1978 ada lagi (tambahan jurusan)," jelas Prof Naiem.