Pengamat sosial politik Rocky Gerung memberikan komentar terkait kondisi kesehatan Joko Widodo alias Jokowi. Rocky mengatakan mantan Presiden RI itu tidak hanya menderita alergi kulit tetapi juga gangguan kejiwaan yang disebut psikosomatik.
"Sepertinya bukan alergi, ada semacam psikosomatik. Kalau alergi itu kan kimia," katanya.
Saat berbicara di kanal YouTube Deddy Sitorus Official yang dikutip pada Senin 23 Juni 2025, Rocky menerangkan psikosomatik adalah gangguan kejiwaan yang tidak bisa diatasi oleh tubuh secara alami.
"Psikosomatik, artinya gangguan kejiwaan itu tidak mampu diatasi oleh tubuh," ujar Rocky.
Mantan dosen Filsafat Fakuktas Ilmu Budaya (FIB)! Universitas Indonesia ini juga menyinggung soal kebiasaan Jokowi yang ketagihan disorot. kamera. Kebiasaan itu terus dilakukan meski sudah tidak lagi menjadi Presiden RI.
"Kita mulai lihat bagaimana ketagihan Pak Jokowi terhadap kamera itu terus membuatnya mencandu," ucap Rocky.
Wakil Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) menduga gangguan kejiwaan yang dialami Jokowi akibat tekanan mental yang dialaminya. Situasi yang saat ini dialami anak sulungnya yang menjabat Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka juga menambah tekanan mental yang memicu psikosomatik.
"Pada saat mencandu yang terus terjadi justru efek negatifnya. Dia terus melayani, pada saat yang sama anaknya dipersekusi oleh netizen, dan itu yang terjadi," ucap Rocky.
Seperti diketahui, mantan Presiden Jokowi dikabarkan mengalami masalah kulit sejak pulang dari menghadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada Sabtu 26 April 2025. Akibatnya dibeberapa bagian tubuh Jokowi, terutama wajah terlihat bercak berwarna putih.
Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah mengakui ada perubahan secara visual pada fisik Jokowi, terutama bagian wajahnya. Namun Syarif memastikan Jokowi dalam kondisi sehat dan tidak mengalami gangguan kesehatan serius.
"Kalau memang secara visual kita bisa lihat ya kulit Bapak memang agak berubah. Tapi secara fisik, memang secara fisik oke beliau. Nggak ada masalah. Beliau sangat-sangat sehat walafiat," katanya.
Terkait kabar mantan Gubernur DKI Jakarta itu menderita penyakit autoimun Stevens Jhonson Syndrome, Syarif enggan memberikan pernyataan. Menurutnya, yang berhak menjelaskan soal autoimun atau tidak adalah dokter.
"Nah, itu mungkin dokter nanti yang lebih detail menjelaskan (disebut kena autoimun)," tuturnya saat memberikan keterangan kepada awak media di Solo, Jawa Tengah, Minggu 22 Juni 2025
Selain alergi kulit, Jokowi diduga juga mengalami masalah ginjal. Dugaan ini lantaran perut mantan Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah itu terlihat menonjol.
Pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma menduga mantan Jokowi menggunakan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD). Alat ini biasanya digunakan oleh pasien dengan gangguan ginjal.
"Kalau melihat dari tanda dan gejala yang sama-sama kita lihat, praktis sejak bulan April 2025 hingga sekarang, dan saya asses adalah Penyakit Autoimun Agresif, maka dugaan saya alat itu adalah CAPD," kata wanita yang biasa disapa dokter Tifa ini.