Jumlah utang masyarakat di pinjaman online (pinjol) atau peer to peer leading (P2P) terus mengalami peningkatan. Hingga Juli 2024 jumlahnya mencapai Rp69,39 triliun.
Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agusman dalam konferensi pers, Jumat 6 September 2024.
Dalam keterangannya Agusman mengatakan outstanding pembiayaan pada Juli 2024 meningkat 23,97 persen. Sedangkan pada bulan sebelumnya peningkatan sebesar 26,73 persen.
"Pada industri fintect P2P lending outstading pembiayaan Juli 2024 terus meningkat 23,97% yoy, di Juni lalu 26,73% year on year nominal Rp 69,39 triliun," katanya.
Agusman melanjutkan pembiayaan modal ventura hingga Juni turun 10,67 persen secara tahun ke tahun menjadi Rp 16,18 triliun. Pembiayaan modal ventura menurut Agusman merupakan salah satu pembiayaan utama untuk starup.
"Pembiayaan modal ventura di Juli 2024 terkontraksi sebesar 10,67 persen year on year. Di Juni lalu 10,97 persen year on year terkontraksi juga, dengan nilai pembiayaan tercatat sebesar Rp 16,14 triliun," ujar Agusman.
Mantan Kepala Departemen Audit Internal Bank Indonesia ini menerangkan hingga Juli 2024, terdapat 7 dari 147 perusahaan belum memenuhi persyaratan modal minimum Rp100 miliar. Ada pula 26 pinjol atau P2P Lending belum memenuhi ekuitas Rp7,5 miliar.
"Dari 26 P2P Lending 12 di antaranya proses dalam peningkatan modal," ungkap peraih gelar Ph.D di bidang Banking & Finance dari Australian National University ini.