Wamen BUMN Duga Laporan Keuangan Waskita-WIKA Palsu, Segaja Dipoles agar Terlihat Untung

Proyek-proyek yang ditangani kebanyakan mempunyai margin kecil, bahkan diantaranya rugi.

Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menduga Waskita Karya dan WIKA sengaja memoles laporan keuangan agar terlihat untung

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo mengungkap fakta mengejutkan. Saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan Jakarta Senin 5 Juni 2023, pria yang biasa disapa Tiko ini mengatakan 2 BUMN Karya telah membuat laporan keuangan palsu.

Kedua BUMN Karya itu adalah PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya (WIKA). Tiko menjelaskan kedua perusahaan milik negara itu sengaja memoles laporan keuangan agar terlihat untung.

Padahal dalam kenyatannya laporan keuangan Waskita dan WIKA tidak pernah positif. Artinya pelaporan keuangan yang selama ini dilakukan tidak sesuai dengan kondisi riil.

"Beberapa karya seperti Waskita, seperti Wika ini memang pelaporan keuangannya tidak sesuai dengan kondisi riil. Artinya dilaporkan seolah untung bertahun-tahun, padahal cashflow-nya tidak pernah positif sebenarnya," terangnya.

Tiko menambahkan proyek-proyek yang ditangani kebanyakan mempunyai margin kecil, hanya 2 atau 3 persen. Bahkan diantaranya rugi. Itulah sebabnya manajemen kedua perusahaan kontraktor plat merah itu sengaja memutar cashflow agar terkesan memperoleh keuntungan.

"Hampir project-project karya ini, hampir semua marginnya kecil sekali, margin cuma 2-3% bahkan banyak project yang rugi di EPC sehingga mereka ini memang selama ini memutar cashflow aja," kata Tiko.

Mantan Dirut PT Bank Mandiri ini menuturkan saat ini pihaknya bersama Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tengah melakukan investigasi, apakah kondisi keuangan yang selama ini dilaporkan benar-benar riil.

"Atau jangan-jangan perlu restatement," ujarnya.

Tiko menambahkan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melakukan penuntutan jika nantinya ditemukan unsur pelanggaran pidana dalam laporan keuangan Waskita dan WIKA. Tiko menegaskan manajemen lama harus bertanggungjawab karena membuat laporan keuangan palsu.

"Apabila memang ada fraud dari sisi pelaporan keuangan ya kita bisa melakukan tindakan yang tegas dalam kerangka governance yang ada," ujarnya.

Terkait tata kelola manajerial, Tiko mengakui masih lemah. Menurutnya kelemahan mendasar BUMN karya ialah tidak menerapkan sistem Enterprise Resource Planning (ERP).

"Sehingga akhirnya bisa muncul kertas-kertas subkon, selembar kertas dipakai untuk menarik dana bank. Padahal sebenarnya project-nya tidak ada," katanya.

PT Waskita Karya tercatat membukukan laba kotor sebesar Rp400 miliar pada kuartal I 2023. Angka tersebut meningkat 21,47 persen secara year on year (yoy) di tengah proses restrukturisasi perseroan.

SVP Corporate Secretary PT Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, saat memberikan keterangan resmi, Rabu 17 Mei 2023 mengatakan selain laba kotor, korporasi juga mencatat EBITDA di kuartal I 2023 yang positif.

“EBITDA tercatat sebesar Rp 660 miliar atau meningkat 101 persen (yoy) sebagai dampak meningkatnya laba kotor dan penurunan beban bunga selama triwulan pertama 2023,” ujarnya.

Ermy menambahkan Waskita juga membukukan volume penjualan sebesar Rp2,3 triliun. Pendapatan ini dari sektor jasa konstruksi yang meningkat 15 persen (yoy) dan memberikan kontribusi hingga 84 persen (yoy) terhadap total pendapatan.

Sementara itu PT Wijaya Karya (WIKA) memperoleh peningkatan pendapatan. Meski demikian WIKA menderita kerugian sebesar Rp59,6 miliar di 2022. Padahal tahun sebelumnya WIKA mencatatkan laba Rp117,67 miliar.

Pendapatan WIKA tahun lalu melesat dari tahun sebelumnya Rp17,81 triliun menjadi Rp21,48 triliun atau 20,61 persen (yoy). Margin laba usaha WIKA juga meningkat menjadi 7,96 persen, dari tahun 2021 sebesar 6,29 persen.

Namun, beban keuangan WIKA meningkat 18,10 persen (yoy) menjadi Rp1,37 triliun, dari tahun sebelumnya Rp1,16 triliun. Selain itu, bagian laba entitas ventura bersama di tahun 2022 turun 54,38 persen (yoy) dari semula Rp672,37 miliar menjadi Rp306,73 miliar.

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com