Baku tembak antara prajurit TNI dengan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali terjadi. Baku tembak yang terjadi pada Minggu 9 April 2023 sekitar pukul 16.00 WIT di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah itu menyebabkan seorang prajurit TNI dari Satgas YPR 305/Tengkorak meninggal dunia.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman dalam tertulisnya, Senin 10 April 2023 mengatakan prajurit yang meniggal duna bernama Sertu Robertus Simbolon. Jenazah Sertu Robertus rencananya akan segera diterbangkan ke Timika.
"Mengakibatkan satu orang prajurit TNI atas nama Sertu Robertus Simbolon tertembak dan meninggal dunia," kata Herman.
Saat ini menurut Herman, prajurit TNI masih bersiaga di Sugapa. Hal ini guna mengantisiasi serangan dari anggota KKB terjadi lagi.
"Situasi saat ini di Sugapa, aparat TNI melaksanakan siaga untuk mengantisipasi serangan dari gerombolan Kelompok Separatis Teroris (KST)," ujar Herman.
Sementara pihak Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengakui telah menembak mati prajurit TNI di Sugapa, Intan Jaya. Juru Bicara Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM Sebby Sambom menyebut ada tiga prajurit TNI yang berhasil ditembak. Tapi yang meninggal hanya satu orang.
"Telah dilaporkan langsung oleh Komandan Batalion Yosua Maiseni bahwa mereka telah berhasil tembak tiga anggota TNI dan salah satunya telah tewas di Rumah Sakit Sugapa, Kabupaten Intan Jaya," kata Sebby melalui keterangan tertulisnya, Senin 10 April 2023.
Seperti diketahui, kondisi keamanan di Papua memanas dalam beberapa hari terakhir. Terutama setelah KKB berhasil menangkap dan menyandera pilot pesawat Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Aparat TNI dan Polri sudah berusaha membebaskan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu. Namun upaya yang dilakukan sejak pertengahan Fabruari 2023 itu masih belum membuahkan hasil.
Di lain pihak, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengaku enggan mengerahkan kekuatan TNI untuk membebaskan Philip Mark Mehrtens.
Saat memberikan keterangan, Minggu 9 April 2023 usai menghadiri peringatan hari ulang tahun ke-77 TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Yudo mengatakan pihaknya lebih suka menggunakan cara-cara persuasif melalui tokoh masyarakat dan tokoh agama guna membebaskan Philip.
"Tentang pilot tetap kita laksanakan pencarian, saya tidak mau mengerahkan kekuatan TNI hanya untuk menyelamatkan pilot. Pilot tetap kita selamatkan dengan cara-cara yang persuasif," kata mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) ini.