Kita mungkin sering melihat orang dengan koyok menempel di pipi. Hal itu seringkali terlihat saat seseorang sedang mengalami sakit gigi. Demikian pula dengan orang yang menempelkan koyo di kepala, tepatnya di atas pelipis kanan dan kiri. Biasanya orang yang sedang sakit kepala melakukan hal itu.
Kebiasaan ini terasa aneh lantaran koyo adalah obat untuk menyembuhkan keseleo atau salah urat. Koyo tak ubahnya balsem atau obat gosok yang berguna mengobati sakit otot. Tapi kebiasaan menggunakan koyo untuk sakit gigi dan sakit kepala sering kita dapati.
Tahukah Anda, sebenarnya benarkah koyo bisa sembuhkan sakit gigi dan sakit kepala?
Koyo adalah obat untuk mengatasi nyeri di beberapa anggota tubuh, seperti punggung, betis, atau lengan. Pasalnya koyo memiliki kandungan metil salisilat dan I-mentol. Kedua kandungan tersebut jika bersentuhan dengan kulit akan menimbulkan sensai dingin dan hangat. Hal inilah yang menyebabkan perhatian terhadap rasa nyeri bisa teralihkan.
Kulit manusia terdiri dari tiga lapisan, yakni epidermis, dermis, dan hipodermis. Jika ditempeli koyo atau yang dalam bahasa medis disebut path transdermal akan bekerja dengan ‘memasukkan’ bahan-bahan kimia seperti menthol, glycol salicylate, dan biofreeze yang efektif meredakan nyeri otot. Sedangkan kadungan bengay, aspercreme, dan salisilat yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan sendi.
Tekait dengan sakit gigi, koyo sebenarnya tidak berguna untuk mengobati atau menyembuhkannya. Pasalnya penyebab sakit gigi biasanya adalah gigi berlubang. Seringkali sakit gigi memunculkan rasa nyeri di gigi, gusi, dan rahang. Terkadang nyeri juga disertai sakit kepala.
Beberepa orang merasa malas minum obat pereda sakit gigi dan memilih menempelkan koyo. Selain lantaran lebih mudah, harga koyo juga lebih murah. Koyo biasanya ditempelkan di pipi di mana gigi teras sakit. Sebenarnya koyo sama sekali tidak menyembuhkan atau mengobati sakit gigi. Koyo hanya berfungsi meredakan rasa nyeri.
Rasa panas dan hangat yang ditimbulkan koyo bisa menimbulkan sensai yang meredakan nyeri. Selain itu sensai panas dari koyo juga melancarkan peredaran darah di area sekitar gigi yang sakit. ‘Sembuh’ yang dihasilkan dengan menempelkan koyo hanya bersifat sementara. Lantaran sumber sakit gigi belum disembuhkan, rasa nyerinya akan muncul lagi, terutama saat koyo sudah dilepas.
Digunakannya koyo bisa jadi lantaran harganya yang tergolong murah dan bisa dibeli secara bebas. Padahal cara tersebut sejatinya tidak tepat. Bahkan menempelkan koyo bisa berbahaya, terutama jika terdapat luka di pipi lantaran bisa menimbulkan infeksi. Rasa panas dan kandungan dalam koyo bisa memperlambat penyembuhan luka. Itulah sebabnya sebelum menempelkan koyo, pastikan tidak ada luka terbuka di pipi.
Hal serupa dengan penggunaan koyo untuk menyembuhkan sakit kepala. Koyo hanya berfungsi meredakan nyeri yang muncul akibat sakit kepala. Namun koyo tidak benar-benar menyembuhkan sakit kepala. Sensasi hangat atau panas seolah meredakan sakit kepala.
Namun perlu diperhatikan, menempelkan koyo di pipi atau kening tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Harus dipastikan pipi atau kening dalam kondisi bersih dan tidak terdapat luka. Pasalnya jika terdapat luka, koyo justru bisa menimbulkan infeksi. Kandungan zat kimia dalam koyo dikhawatirkan membuat luka menjad lebih parah.