FIFA Beri Sanksi Ringan, Indonesia Berpeluang Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17

Status Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 dicabut karena gagal menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Presiden FIFA Gianni Infantino
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengabarkan hasil pertemuannya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino menghasilkan sanki ringan untuk Indonesia

Asa Indonesia menggelar turnamen sepak bola bertaraf internasional kembali terbuka. Hal ini setelah Indonesia hanya mendapat sanksi ringan dari Federasi Sepak Bola Internasional atau Fédération Internationale de Football Association (FIFA).

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengabarkan FIFA hanya menjatuhkan sanksi administratif berupa pembekuan pemberian dana. Hal juga menjadi hasil dari pertemuan Erick dengan Presiden FIFA Gianni Infantino.

Saat memberikan keterangan pers, Kamis 6 April 2023, Erick menilai sanksi administratif tersebut bisa menjadi pelajaran sekaligus berkah bagi sepak bola Indonesia. PSSI menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini akan terus melakukan perbaikan di semua sektor pasca kegagalan Indonesia menggelar Piala Dunia U-20.

"Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepak bola kita, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI. Hal itu akan di-review kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia," ujar Erick.

Terkait peluang Indonesia menggelas Piala Dunia U-17, Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali sebelumnya mengatakan hal itu tergantung sanksi yang diberikan FIFA. Jika hukumannya berat peluang Indonesia bisa jadi tertutup. Tapi jika sanksinya ringan, peluang Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 cukup terbuka.

"Kalau hukuman itu memungkinkan kami jadi tuan rumah, kami upayakan. Tapi kalau hukumannya (berat) tidak mungkin. Makanya kami fokus ke sanksinya dulu supaya tidak dapat (sanksi). Kalau toh dapat, seringan-ringannya, kan ada level sanksi, jangan sampai kayak 2015 itu," kata Zainudin.

Saat berbicara Selasa, 4 April 2023, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini menekankan, yang paling utama adalah bagaimana agar Indonesia tidak dikucilkan dari persepak bolaan dunia. Jika hal itu bisa dihindari, menurut Zainudin barulah dipikirkan hal-hal lainnya, termasuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17.

Sementara itu pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni menilai peluang Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 sangat terbuka setelah keputusan FIFA menjatuhkan sanksi ringan terhadap Indonesia.

"Sanksi ringan ini membuka peluang Indonesia untuk mengajukan diri sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia U-17," ujar Kusnaeni.

Saat berbicara Jumat, 7 April 2023 pria yang biasa disapa Bung Kusnaeni ini menyebut FIFA melihat masa depan sepak bola berada di Asia dan Afrika. Posisi Indonesia dengan jutaan penggemar sepak bola menjadi aset bagi FIFA. Artinya FIFA masih menganggap Indonesia sebagai negara penting dalam dunia sepak bola.

Hal itu menurut Kusnaeni juga bisa menjadi modal yang cukup baik bagi Indonesia untuk tampil sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17. Peluang tersebut menjadi semakin besar lantaran FIFA mencabut status Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.

Dikutip dari Reuters pada Selasa, 4 April 2023, Federasi Sepak Bola Peru atau Peruvian Football Federation (FPF) telah mengumumkan gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 karena tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.

Namun Kusnaeni mengingatkan jika nantinya Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17, PSSI dan publik sepak bola tanah air harus benar-benar menjaga kepercayaan yang diberikan. Sehingga kegagalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tidak terulang lagi.

"Mohon dengan sangat agar kepercayaan ini bisa dilaksanakan dengan baik, jangan sampai kita terpeleset untuk kedua kalinya," tutur Kusnaeni.

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com