Indonesia Diprediksi Alami Kekeringan Juni-Agustus, BRIN: Akibat El Nino

Kekeringan parah akan terjadi di Pulau Jawa.

Kekeringan diprediksi melanda tanah air ada Juni-Agustus akibat El Nino

Rakyat Indonesia tampaknya harus mulai wasapada dan bersiap menghadapi musim kemarau buruk tahun ini. Diperkirakan pada Juni 2013 fenomena El Nino akan melanda tanah air. Hal ini akan menyebabkan wilayah Indonesia mengalami kekeringan.

Prediksi tersebut disampaikan Peneliti Klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin. Saat berbicara melalui akun twitternya @EYulihastin, Kamis 25 Mei 2023, menyebut kekeringan bisa meluas pada Juli 2023.

"El Nino diprediksi mulai terjadi pada Juni dg dampak kering meluas pada Juli karena diikuti dengan potensi terjadinya IOD (Indian Ocean Dipole) positif. Mulai Juni kekeringan akan mulai merambah selatan Indonesia dan berpotensi meluas pada Juli 2023 sehingga Juli dapat menjadi bulan paling kering terutama untuk Pulau Jawa," ujarnya.

Erna menerangkan beberapa fakta yang menyebabkan kekeringan antara lain, pertama, siklon tropis mawar di utara Papua dekat Filipina yang telah menggeser pusat konveksi dari selatan ke utara ekuator.

Kedua, kelembapan rendah yang berasosiasi pada atmosfer kering mulai tampak di selatan Indonesia dengan pengecualian wilayah timur tanah air. Ketiga, kelembapan tinggi yang terpantau di timur Indonesia dekat Papua berasosiasi dengan fenomena South Pacific Convergence Zone (SPCZ)

"SPCZ berperan sebagai benteng terakhir yang melindungi Indonesia dari El Nino. Jika SPCZ menghilang, maka El Nino dapat segera eksis dan dampak kering yang tercepat terjadi di wilayah timur karena dekat dengan Samudra Pasifik," lanjut Erna.

Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan prakiraam serupa. Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya, memprediksi El Nino terjadi pada Juli dan Agustus 2023.

"Jadi semester dua itu kan bisa Juli dan Agustus ada El Nino. Dan, El Nino merupakan suatu fenomena alam yang bersifat global tapi dampaknya kita rasakan secara lokal dan bervariasi di masing-masing wilayah," katanya.

Saat berbicara Rabu 10 Mei 2023, Wiryajaya menyatakan musim kemarau tahun ini bisa lebih kering dan panjang. Itulah sebabnya BMKG akan terus melakukan monitoring terhadap dampaknya yang bervariasi, terutama di wilayah Bali dan sekitarnya.

"Bisa jadi musim kemarau lebih kering dan lebih panjang. Kita akan terus monitor, ini dampaknya bervariasi, kita belum tahu seberapa dampaknya di Bali. Nanti, kita evaluasi setelah lewat itu, ternyata dibandingkan curah hujannya normal atau di bawah itu," ujar Wiryajaya.

Kepala Stasiun BMKG Bandung, Jawa Barat Teguh Rahayu, menuturkan El Nino akan memberikan dampak serius di wilayah Jawa Barat pada semester kedua tahun ini.

Saat berbicara Senin 22 Mei 2023, Teguh menjelaskan berdasarkan pengamatan di wilayah Pasifik 3,4 BMKG dan beberapa lembaga meteorologi global. Diperkirakan pada semester kedua 2023, wilayah pesisir akan mengalami lebih dari 60 persen dampak El Nino.

"Jika El Nino ini terjadi, maka wilayah Jawa Barat akan menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang terkena dampak El Nino. Termasuk di dalamnya wilayah Bandung Raya," kata Teguh.

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com