Kabar baik bagi klub sepak bola Liga 3 Indonesia. Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengatakan terbuka peluang klub Liga 3 diperbolehkan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Erick mengatakan hal itu adalah permintaan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Saat memberikan keterangan usai membuka workshop Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI di Jakarta, Selasa 15 Agustus 2023, Erick menjelaskan saat memimpin rapat di Istana Bogor beberapa waktu lalu, Jokowi meminta Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 1 tahun 2011 tentang penggunaan APBD untuk klub sepak bola.
"Alhamdulillah terima kasih kepada Bapak Presiden sudah memimpin rapat transformasi sepak bola di Istana Bogor, waktu itu. Bapak Presiden mendorong beberapa hal," kata Erick.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menambahkan tujuan Presiden Jokowi meminta revisi adalah agar klub Liga 3 Indonesia diperbolehkan menggunakan dana APBD.
"Satu, bapak Presiden meminta Pak Mendagri untuk merevisi aturan bahwa dana APBD bisa dipakai untuk klub Liga 3. Ini bapak Presiden, bukan saya ya," ucap Erick.
Namun mantan Presiden Klub Inter Milan ini tidak mengatahui kapan Permendagri 1/2011 bakal direvisi. Erick menegaskan diperlukan proses sebelum sebuah aturan direvisi. Perlu ada pembahasan, penetapan hingga akhirnya resmi diterapkan.
"Nah ini sekarang kami harus mulai pendekatan. Tapi dengan kekuatan hukum yang ada apalagi komitmen dari pada bapak presiden saya rasa ini sebuah program yang luar biasa untuk sepak bola Indonesia," kata Erick.
Sebagai informasi, klub sepak bola profesional Indonesia dilarang menggunakan dana APBD. Hal ini berdasarkan Permendagri Nomor 1 Tahun 2011 yang ditandatangani Menteri Dalam Negeri Mendagri saat itu Gamawan Fauzi.
Dalam Permendagri yang diteken pada 23 Mei 2011 itu disebutkan bahwa sepak bola profesional Indonesia harus berbadan hukum. Peraturan yang resmi berlaku pada 1 Januari 2012 pun mengubah sistem sepak bola di tanah air.
Jika sebelumnya banyak klub yang hidupnya ditopang dana APBD, kini pengelola harus berpikir keras mencari sumber dana. Pada awalnya banyak klub kelimpungan dengan aturan tersebut. Beberapa klub kesulitan membayar gaji pemain dan pelatih.
Namun seiring waktu, klub sepak bola Indonesia akhirnya bisa benar-benar melepaskan diri dari menggantungkan hidup pada pemerintah daerah.