Korban kecelakaan pesawat latih di Lapangan Sunburst, BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, pada Minggu 19 Mei 2024 ternyata sempat meminta tolong. Meskipun akhirnya korban meninggal dunia sebelum mendapat pertolongan. Hal itu disampaikan salah seorang saksi mata bernama Ali Samata.
Dikutip dari kompas.com, Senin 20 Mei 2024, pria berusia 65 tahun itu mengatakan salah satu dari tiga korban jatuhnya pesawat latih sempat berteriak meminta tolong ke orang-orang sebelum akhirnya tewas.
"Ada korban satu udah terpental. Saya cek lagi ke dalam (pesawat) ada dua orang, yang satu (orang) sempat minta tolong. Ya (satu orang masih sempat hidup), dia sempat minta tolong. Bilang minta tolong," katanya.
Ali mengungkapkan salah satu korban terpental dan terlempar sejauh 3 meter usai pesawat jatuh menghantam tanah. Menurutnya korban mengalami luka di kepala dan kaki.
"Ya perkiraan terlempar tiga meter dengan keadaan luka-luka," ucap Ali.
Sebelumnya, pada Minggu 19 Mei 2024 siang, sebuah pesawat latih jenis Tecnam P2006T jatuh di tepi lapangan Sunburst, Jalan BSD Grand Boulevard, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Tiga awak pesawat meninggal dunia, masing-masing bernama Pulu Darmawan (pilot), Suanda (kopilot), dan Farid Ahmad (engineer).
Pesawat berwarna putih dengan kode badan PK-IFP itu sedang terbang dengan rute Tanjung Lesung-Pondok Cabe. Sekitar pukul 13.43 WIB, pesawat milik Indonesia Flying Club (IFC) itu hilang kontak hingga akhirnya dikabarkan jatuh.
Ketiga jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diotopsi. Sementara itu, bangkai pesawat sudah selesai dievakuasi oleh petugas dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), TNI, dan Polri pada sekitar pukul 21.10 WIB.
