Larang Muhammadiyah Sholat Idul Fitri di Lapangan Mataram, Wali Kota Pekalongan Bantah Intoleran

Pemkot Pekalongan tidak mengizinkan penggunaan Lapangan Mataram untuk sholat Idul Fitri pada Jumat 21 April 2023 karena masih menunggu keputusan pemerintahan.

Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid bertindak intoleran dengan keputusannya melarang warga Muhammadiyah melaksanakan sholat Idul Fitri di Lapangan Mataram Jumat 21 April 2023

Wali Kota Pekalongan, Jawa Tengah Achmad Afzan Arslan Djunaid membantah bertindak intoleran dengan keputusannya tidak mengizinkan warga Muhammadiyah melaksanakan sholat Idul Fitri di Lapangan Mataram pada Jumat 21 April 2023.

Pria yang biasa disapa Aaf ini menegaskan penolakannya bukan karena tidak suka dengan Muhammadiyah. Aaf bahkan mengaku siap memfasilitasi warga Muhammadiyah yang akan melaksanakan sholat Idul Fitri pada Jumat 21 April 2023, asalkan tidak di Lapangan Mataram.

“Bukannya saya tidak mengizinkan Sholat Id digelar 21 April 2023. Asalkan tidak di Lapangan Mataram. Silakan mau Sholat Id di mana saja, kami siap memfasilitasi. Asalkan jangan di Lapangan Mataram,” ujar Aaf.

Saat memberikan keterangan Kamis 13 April 2023, politisi PDIP ini menjelaskan larangan penggunaan Lapangan Mataram karena lokasi tersebut berada di pusat kota. Selain itu Lapangan Mataram selama ini menjadi ikon kota lantaran selalu digunakan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan untuk berbagai kegiatan.

Selain itu menurut Aaf pihaknya masih menunggu keputusan pemerintahan soal penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah. Diperkirakan tahun ini pemerintah akan menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah pada Sabtu 22 April 2023. Itulah sebabnya Pemkot Pekalongan tidak berani memberikan izin sholat Idul Fitri di Lapangan Mataram.

“Jadi bukan karena saya menolak, boleh digunakan [Lapangan Mataram untuk Salat Id]. Tapi ya bareng sama pemerintah. Kalau pemerintah pusat belum mengumumkan, masak kami [Pemkot Pekalongan] mendahului,” ujarnya.

Aaf memastikan hubungannya dengan semua organisasi kemasyarakata (Ormas) Islam selalu terjaga baik. Termasuk dengan Muhammadiyah. Itulah sebabnya Aaf dengan tegas membantah dirinya bersikap intoleran terhadap warga Muhammadiyah.

“Baru tadi malam saya ikut safari tarawih keliling di masjid Muhammadiyah. Ini kok bisa-bisanya dituduh intoleran,” keluh Aaf.

Sebelumnya, pada Senin 3 April 2023, pengurus Takmir Masjid Al-Hikmah, Podosugih mengajukan izin penggunaan Lapangan Mataram untuk menggelar sholat Idul Fitri. Namun permohonan yang diajukan masjid di bawah naungan Muhammadiyah itu ditolak.

Lapangan Mataram terletak di kompleks Pemkot Pekalongan, Jalan Mataram, Kecamatan Podosugih, Kecamatan Pekalongan Barat.

Penolakan tersebut memunculkan anggapan Pemkot Pekalongan telah bersikap intoleran. Banyak yang menilai Wali Kota Pekalongan kurang memahami makna toleransi.

Serharusnya Wali Kota Pekalongan mengizinkan penggunaan Lapangan Mataram sebagai bentuk penghormatan terhadap keberagaman.

Seperti diketahui Pengurus Pusat PP Muhammadiyah telah menetapkan Idul Fitri 1444 Hijriah atau 2023 akan jatuh pada Jumat 21 April 2023. Sedangkan pemerintah baru akan menetapkannya pada Kamis 20 April 2023 setelah pelaksanaan Sidang Isbat.

Diperkirakan pemerintah akan menetapkan Idul Fitri 1444 Hijriah bertepatan dengan Sabtu 22 April 2023. Sehingga tahun ada terjadi perbedaan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri.

Jurnalis GBN

Tentang GBN.top

Kontak Kami

  • Alamat: Jl Penjernihan I No 50, Jakarta Pusat 10210
  • Telepon: +62 21 2527839
  • Email: redaksi.gbn@gmail.com